Mohon tunggu...
Kokoh Hendra Liem
Kokoh Hendra Liem Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Leap up your spirit Reach out for what you want to Reach for your future... Fly to the sky if you need to

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Langit Biru untuk Masa Depan

17 Oktober 2017   08:12 Diperbarui: 17 Oktober 2017   08:28 3181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gantilah bahan bakarmu dengan bahan bakar yang ramah lingkungan karena hal ini menyangkut dengan masa depan bumi dimana engkau berpijak."

Dengan seiringnya moderenisas dunia mau tak mau negara-negara berkembang seperti Indonesia menjadi sasaran empuk untuk negara maju mengimport kendaran-kendara mereka. Jumlah kendaraan di Indonesia pada tahun 2015 saja sudah mencapai 121,39 juta unit. Lambat laun menciptakan sebuah masalah baru bagi negara tersebut yaitu adanya polusi udara yang berbahaya bagi tubuh manusia.

Negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah penyumbang pencemaran udara terbesar di dunia. Sekitar 70% pencemaran udara berasal dari emisi (pembuangan gas) kendaraan bermotor. Bisa Anda bayangkan udara yang dihirup mengandung bahan kimia yang beracun masuk kedalam tubuh kita. Mengerikan bukan, apa lagi bahan kimia tersebut dapat mengerogoti paru-paru serta menggangu kesehatan tubuh. Udara yang bersih, lingkungan yang sehat, dan kualitas hidup yang baik adalah hak mutlak bagi manusia, semua itu tidak boleh direnggut dengan paksa oleh kerusakan yang terjadi dimuka bumi ini.

Pertamina mencanangkan sebuah proyek pembangunan kilang minyak terbesar se-Asia Tenggara yang bernama Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang bertempat di Pertamina Refeneri Unit (RU) IV Cilacap Jawa Tengah. Dengan berdirinya kilang-kilang tersebut merupakan langkah awal untuk melaksanakan kegiatan tersebut Pertamina meningkatan kulaitas bahan bakarnya dari Premium (RON 88) menuju Pertamax (RON 92). Tujuan dari peningkatan kualitas ini adalah menciptakan bahan bakar minyak yang ramah lingkungan.

Langit biru merupakan sebuah harapan yang tak akan layu dan mati hanya karena kerusakan bumi yang terjadi. Masih ada generasi-generasi setelah kita yang dapat meneruskan apa yang telah kita lakukan untuk menjaga langit tetap biru. Kunci paling utama adalah kesadaran untuk selalu menjaga bumi agar selalu sehat yang perlu ditanamkan kepada anak dan cucu kita, turun-temurun tanpa memutuskan lingkaran yang telah tercipta.

Biarlah langit tersebut tetap biru, jagalah benih-benih harapan dalam hati kalian, siramlah dengan penuh kasih sayang dan semangat agar benih-benih tersebut tubuh dengan subur ditanah bumi kita.

Hiduplah dengan udara yang bersih, lingkungan yang sehat, dan kehidupan yang baik agar terhidar dari segala maca penyakit yang merusak tubuh dan jiwa kita semua. oleh karena itu jadilah orang yang selalu menyayangi bumi, jangan sekali-sekali menjadi orang yang membenci bumi dengan merusak segala yang ada diudara, ditanah, dan di lingkungan sekitar kita.

Ingatlah selalu bijak menggunakan bahan bakar untuk kendaraan bermotor Anda, untuk mengurangi pencemaran udara ada baiknya gunakanlah tranportasi umum. Di negara-negara maju selalu mengutamakan transpotrasi umum atau bahkan bersepeda untuk bepergian kemana pun.

Semua ini untuk anak cucu kita di kemudian hari, siapa lagi yang akan memulainya kalau bukan dari kita yang memulainya. Ini semua untuk kebaikan umat manusia yang akan datang. Hal ini akan terus berulang kembali hingga semuanya lenyap ditelan masa.

Ayo bersama Pertamina kita selalu menyebarkan semangat Langit Biru menciptakan bumi yang lebih baik untuk generasi masa yang akan datang. Hijaulah selalu bumiku, birulah selalu langitku, terjagalah selalu lingkunganku untuk sebuah harapan-harapan yang akan selalu tumbuh yang daunnya selalu rindang dan akarnya yang menancap kuat mengakar kedalam bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun