Mohon tunggu...
Kokoh Hendra Liem
Kokoh Hendra Liem Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Leap up your spirit Reach out for what you want to Reach for your future... Fly to the sky if you need to

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Rumah di Atas Satu Tanah

4 Juni 2017   20:42 Diperbarui: 4 Juni 2017   21:22 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah awal saya menulis kembali di Kompasiana. Sudah lama yah, kira-kira satu tahun lamanya meninggalkan rumah ini dan tak pernah kembali kerumah ini. Saya terlalu lama membangun rumah di tanah lain, sehingga rumah yang sudah ada terbengkalai tak terpelihara.

Kalian tau mengapa saya membangun rumah ditanah lain karena saya mengejar harta semata. Menulis adalah hal yang tidak perlu mengejar harta semata, apabila itu semua ada dikehidupanmu semuanya akan terasa hambar, namun apabila kamu menulis dari hati harta itu akan mengejar kemana kamu akan pergi.

Sayalah sang singa itu yang sekian lama tidur dikarena terlalu sibuk mencari harta ditanah yang lain, sehingga rumah yang telah bangun terlupakan. Ah, maafkan ku telah melupakanmu karena terlalu lama asik mengejar harta yang tak kunjung datang kedalam rumahku yang baru itu.

Maaf yah, kini saya akan kembali kerumah yang lama, tapi akan ada dua rumah di tanah yang sama, namun isinya akan penuh dengan cinta walau akan berbeda tak sama di kedua rumah itu.

Saya akan selalu mengisi dan mengisi kedua rumah itu dengan tulisan yang penuh cinta dan kasih sayang sehingga memberikan warna pelangi bagi para tamu yang singgah kedua rumah saya tersebut.

Pelangi yang memberikan inspiriasi kepada setiap pengunjung kedua rumah tersebut. Rumah saya, Rumah kamu dan Rumah kita semua. Karena itu saya menuliskan tulisan ini agar mengingatkan saya agar kembali lagi kerumah yang sudah lama mengajarkan saya untuk berani menulis hingga saat ini.

Terima kasih Kompasiana untuk selalu memberikan wadah bagi saya untuk belajar menulis, dan teman-teman yang mau memberikan masukan-masukan atas tulisan saya yang terkadang melenceng dari topik tulisannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun