Mohon tunggu...
Kokoh Hendra Liem
Kokoh Hendra Liem Mohon Tunggu... Freelancer - Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Leap up your spirit Reach out for what you want to Reach for your future... Fly to the sky if you need to

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tips Sederhana Untuk Menentukan Setting (LN)

17 Januari 2011   23:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Setelah digali, perbarui daftar kita dengan info yang lebih spesifik, seperti contoh berikut:


  1. Coffee shop                                 : Starbucks Coffee di Capitol Way, waktu pagi
  2. Taman kota                                  : Watershed Park di 1605 Eastside Street, winter night
  3. Pemakaman                                 : Mount Tabor Cemetery
  4. Rumah peristirahatan                  : Hawks Prairie Retirement Community


Dan seterusnya sesuai kebutuhan dan jalan cerita. Lebih bagus lagi kalo kita bisa Bahasa Inggris, karena sebagian data-data bermutu di internet lebih banyak disajikan dalam Bahasa Inggris (tenaaaaang, ada Google Translate kok)


  1. 4. Nonton film yang ber-setting sama dengan setting tulisan kita


Ini salah satu favorit saya selain keluyuran bareng Uncle Google dan Aunt Wikipedia. Asiknya nonton film tuh selain kita bisa lihat setting(tempat/waktu/suasana), kita juga bisa tahu ekspresi, gesture dan ujaran tokoh-tokohnya. Ambil bagian-bagian film itu yang kira-kira bisa dipake dalam tulisan kita.


  1. 5. Baca buku yang berkaitan dengan setting cerita kita (disarankan buku travelling)


Ini alternatif lain buat yang gak terlalu suka nonton film. Saya punya kebiasaan nyeleneh. Setiap ada temen yang bepergian ke luar kota/negeri, saya suka nitip dibawain city map kota/negara yang mereka kunjungi. Jadi setiap saya perlu data seputar tempat-tempat tertentu, tinggal bongkar koleksi peta yang saya punya. Hehehe, bener-bener kurang kerjaan kan?


  1. 6. Pelajari budaya setting kita


Ini penting supaya tokoh kita menyatu dengan setting-nya. Misalnya di Olympia ada tradisi potluck dinner, dsb.


  1. 7. Gunakan imajinasi


Naaahh, setelah semua hal yang diperlukan siap, tinggal diolah sesuai imajinasi kita. Kalo tiba-tiba mentok di tengah cerita, jangan segan mengkaji ulang mulai dari langkah 1 s/d 6. Keliatannya ribet memang, tapi percayalah, saya selalu menikmati proses ini. Seperti semacam petualangan gitulah. Yang penting jangan putus asa.

Alright folks, mudah-mudahan tips aneh bin ajaib ini bermanfaat buat kalian. Kita gak akan tahu efeknya sebelum mencoba. So, why don’t you try this at home?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun