Gelombang laut merupakan sumber energi terbarukan yang penting dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pasokan energi listrik di negara-negara yang memiliki garis pantai. Bermacam-macam jenis teknologi telah diusulkan, dipelajari, dan diuji secara langsung untuk mendapatkan pembangkit listrik bertenaga gelombang laut yang dapat bekerja dengan efisien, salah satu konsep teknologi yang telah diuji yakni Oscillating Water Column (OWC). Â OWC memiliki struktur yang berongga dan terintegrasi dengan generator turbin sebagai generator listrik. Generator turbin pada OWC digerakan oleh pergerakan udara yang terperangkap pada rongga OWC. hal itu bisa terjadi karena OWC memanfaatkan fluktuasi permukaan air laut sebagai kompresor, udara pada rongga OWC mengalami kompress dan dekompres sehingga memaksa udara untuk mengalir. Karena teknologi ini memanfaatkan fluktuasi permukaan air laut dan udara yang terperangkap pada rongga, maka disebut dengan Oscillating Water Colomn atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan osilasi air kolom.Â
Konsep teknologi OWC ini telah dikenal sekitar tahun 1940-an dan tulisan mengenai OWC pertama kali dipublikasi pada tahun 1978, serta dikenal secara luas setelah itu, sehingga teknologi OWC ini berkembang dengan banyak jenis inovasinya.Â
Berikut perekembangan teknologi OWC di berbagai negara :
1. Â Perkembangan Awal Teknologi OWC sampai 1990
Yoshio Masuda (1925 - 2009), perwira dari angkatan laut Jepang, merupakan "Bapak Teknologi Modern Energi Gelombang Laut". Teknologi pembangkit listrik energi gelombang laut yang ia ciptakan adalah buoy navigasi bertenaga gelombang laut dilengkapi dengan generator turbin, atau disebut dengan floating OWC.Â
Pada tahun 1965, teknologi Buoy OWC menjadi komersil di Jepang dan OWC ini menjadi pembangkit listrik tenaga gelombang laut pertama di dunia. Setelah buoy OWC sukses di pasaran, Yoshio Masuda kembali merancang OWC dengan skala yang lebih besar, disebut dengan Kaimei. OWC Kaimei merupakan vessel yang berbentuk tongkang dengan ukuran 80 m × 12 m dan berbobot 820 ton. OWC Kaimei dilakukan uji coba di sekitar pesisir barat Jepang dari tahun 1978 sampai 1986 dengan banyak variasi uji coba. Â
Di Eropa, teknologi OWC pertama kali dikembangkan pada tahun 1973 karena krisis minyak. Pemerintah Inggris Raya membuat program pengembangan teknologi OWC pada tahun 1975 dengan skala produksi energi yang besar, yaitu sebesar 2 GW. Â Pengembangan dan penelitian program ini dilakukan di National Engineering Laboratory (NEL) yang berada di Skotlandia, utara Inggris. NEL berhasil membuat rancangan konsep OWC yang berskala besar yaitu Breakwater OWC, penggabungan breakwater dengan OWC. Namun pada tahun 1982, program pengembangan Breakwater OWC dihentikan pemerintah Inggris tanpa dibuatnya purwarupa dari Breakwater OWC.Â
Di lain tempat, Norwegia, program pengembangan teknologi OWC milik mereka terlaksana dengan lancar, ditandai dengan terpasangnya purwarupa OWC di pesisir Toftestallen, Bergen. Purwarupa OWC milik Norwegia menggunakan turbin sumbu vertikal dengan hasil keluaran daya sebesar 500 Kw. Sayangnya pada tahun 1985, purwarupa OWC Â milik Norwegia mengalami kerusakan akibat badai yang menerjang sekitar Toftestallen dan tahun-tahun selajnutnya pengembangan OWC di Norwegia hanya sebatas penelitian akademik.Â