Mohon tunggu...
Aqsa NajhaSatria
Aqsa NajhaSatria Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin sunan kalijaga

seorang pemuda yang ingin berbicara dengan banyak orang tapi terhalang karna demam panggung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keberagaman dalam Perilaku Organisasi

19 Juni 2024   19:23 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Medium

Organisasi merupakan hal yang bermanfaat bagi manusia untuk berkarya serta berkarir sebagai sarana mendedikasikan hobi maupun pekerjaan. Dalam organisasi kita dapat memperoleh keuntungaan berupa materi maupun kepuasan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri mapun banyak orang. Dari organisasi kita dapat mengubah pola pikir kita dan mengubah kebiasaan yang lama menjadi suatu hal yang baru.

Perilaku organisasi juga tidak terlepas dari budaya. Budaya dalam perilaku organisasi sangat berperan penting, karena dengan budaya perilaku organisasi dapat berkembang. Seperti budaya bekerja, adab terhadap atasan yang harus menghormati, dan kepribadian yang baik demi keberlangusngan suatu organisasi. Dalam hal ini organisasi sangat berkaitan erat dengan keberagaman. Keberagaman dapat di definisikan sebagai mengakui, memahami, menerima, dan menghargai pervedaan di antara orang orang sehubungan dengan usia, kelas, ras, etnistas, jenis kelamin, cacat, dll. Organisasi perlu memahami tentang adanya keberagaman dan mencari cara untuk mengatasi masalah terbut untuk menghasilkan produktivitas dalam berorganisasi.

Perilaku Organsiasi

perilaku organisasi adalah studi tentang bagaimana orang berinteraksi dalam kelompok. Teori perilaku organisasi digunakan untuk memaksimalkan Anggota Sumber Daya Manusia Perilaku organisasi juga dapat didefinisikan sebagai bagian dari departemen studi yang meneliti bagaimana Struktur organisasi mempengaruhi perilaku di dalamnya Perilaku Organisasi mengkaji pengaruh individu, Kelompok dan struktur perilaku manusia di dalamnya organisasi Ini adalah bidang interdisipliner yang meliputi Sosiologi, Psikologi, Komunikasi dan Manajemen. Perilaku Organisasi melengkapi teori organisasi yang menjadi fokusnya tentang organisasi dan isu-isu dalam organisasi dan menyelesaikan penelitian Sumber Daya Manusia, yang lebih praktis bisnis sehari-hari Perilaku organisasi diperiksa bagaimana orang bekerja dalam organisasi atau tempat dan apa yang memotivasi mereka untuk melakukannya.

Lebih lanjut Gibson (1996) mendefinisikan perilaku organisasi sebagai bidang studi yang mencakup teori, metode, dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi indivdu, nilai-nilai, kapasitas pembelajar individu, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisis akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi dan sumberdayanya, misi sasaran dan strategi. Unsur utama di perilaku organisas merupakan manusia, struktur, lingkungan, dan teknologi. Biasanya orang orang bergabung dengan organisasi bertujuan untuk memperluas pertemanan, menambah pengalaman, dan mengasah soft skill.

Menurut Robbins (2002) tujuan perilaku organisasi pada dasarnya ada tiga, yaitu menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan perilaku manusia. 1) Menjelaskan berarti kajian perilaku organisasi berupaya mengetahui factor-faktor penyebab perilaku seseorang atau kelompok. Penjelasan fenomena dalam manajemen merupakan hal yang penting karena membantu para manajer atau pemimpin tim dalam melakukan sasaran kelompok tim. 2) Meramalkan berarti perilaku organisasi membantu memprediksi kejadian organisasi pada masa mendatang. Pengetahuan terhadap factor-faktor penyebab munculnya perilaku individu atau kelompok membantu manajer meramalkan akibatakibat dari suatu program atau kebijakan organisasi. 3) Mengendalikan berarti bahwa perilaku organisasi menawarkan berbagai strategi dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok. Berbagai strategi kepemimpinan, motivasi dan pengembangan tim kerja yang efektif merupakan contoh-contoh dalam mengarahkan perilaku individu atau kelompok. 

Keberagaman di dalam Organisasi

Globalisasi yang semakin meluas di penjuru dunia akan memerlukan interaksi yang lebih banyak antara masing masing orang di berbagai latar belakang. Dengan kata lain organisasi perlu mempelajari tentang kebergaman supaya anggota anggota yang  berada di dalamnya dapat menghargai satu sama lain sehingga terbentuk nya suatu organisasi yang kompak. Mengelola keberagaman di suatu organisasi merupakan salah satu tantangan yang harus di hadapi sehingga keterampilan manajerial harus di tingkatkan dan di sesuaikan guna mengakomodasi lingkungan kerja yang beragam ( Multikultural ).

Ada tantangan untuk mengelola populasi kerja yang beragam. Mengelola keragaman lebih dari sekedar mengenali perbedaan pada orang. Ini melibatkan pengenalan nilai perbedaan, pemberantasan diskriminasi, dan promosi inklusivitas. Manajer juga dapat ditantang dengan kerugian dalam produktivitas personil dan pekerjaan karena prasangka dan diskriminasi, serta keluhan dan tindakan hukum terhadap organisasi (Devoe 1999). Sikap dan perilaku negatif dapat menjadi hambatan bagi keragaman organisasi karena dapat membahayakan hubungan kerja dan merusak semangat kerja dan produktivitas kerja (Esty et al.1995). Ketika kita berbicara tentang lingkungan kerja, seringkali kita lupa untuk menumbuhkan rasa hormat (respek) kepada rekan kerja, terutama kepada bawahan, sehingga tim menjadi kurang kompak, fitnah dan banyak konsekuensi negatif lainnya. Semua hal ini terjadi karena kurangnya rasa hormat terhadap diri sendiri. Sikap dan perilaku negatif di tempat kerja mencakup prasangka, stereotip, dan diskriminasi, yang tidak boleh digunakan oleh manajemen untuk praktik perekrutan, retensi, dan penghentian (dapat menyebabkan proses pengadilan yang mahal).

KESIMPULAN 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun