Mohon tunggu...
aqryaryudha
aqryaryudha Mohon Tunggu... Sejarawan - mahasiswa

hobi saya traveling dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Interaksi Sosial

22 Desember 2024   04:50 Diperbarui: 22 Desember 2024   04:50 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan

Interaksi sosial adalah proses dinamis yang menjadi dasar bagi terbentuknya hubungan sosial antara individu dan kelompok. Interaksi sosial  tidak hanya mencakup komunikasi, tetapi juga melibatkan pengaruh timbal balik yang membentuk norma dan nilai dalam masyarakat. interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik primer maupun sekunder, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lingkungan sosial, budaya, dan kebutuhan manusia.

Manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan hubungan dengan orang lain. Interaksi sosial merupakan proses yang dinamis yang mencakup hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Dalam konteks ini, interaksi sosial menjadi dasar bagi terbentuknya relasi-relasi dalam masyarakat.

 

Pembahasan

Interaksi sosial adalah proses komunikasi dan saling memengaruhi antara individu atau kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hubungan dengan orang lain. Interaks sosial adalah hubungan sosial dinamis yang muncul karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Interaksi sosial mencakup cara berhubungan antara individu dan kelompok untuk membentuk sistem sosial.

A. Syarat-syarat interaksi sosial 

Ada syarat yang harus dipenuhi agar interaksi sosial terjadi, terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi agar interaksi sosial dapat terjadi:

Kontak sosial merupakan tahap awal dari interaksi sosial. Kontak sosial dapat berupa interaksi fisik, seperti berjabat tangan, atau interaksi non-fisik, seperti berkomunikasi melalui media. Kontak sosial ini penting karena menjadi dasar bagi terjadinya hubungan timbal balik antara individu atau kelompok.

  • Komunikasi

Setelah kontak sosial terjalin, komunikasi menjadi kunci dalam proses interaksi. Komunikasi melibatkan penyampaian dan penerimaan pesan antara individu, baik secara verbal maupun non-verbal. Proses ini memungkinkan individu untuk saling memengaruhi dan berinteraksi secara efektif.

B. Faktor-faktor yang memengaruhi interaksi sosial

  • Faktor internal 

Manusia memiliki dorongan alami untuk berinteraksi, yang mencakup keinginan untuk melanjutkan keturunan, memenuhi kebutuhan, mempertahankan hidup, dan berkomunikasi dengan sesama. Dorongan ini merupakan bagian dari sifat dasar manusia yang melekat dalam diri individu.

  • Faktor eksternal 

Proses di mana individu meniru perilaku orang lain. Imitasi sering kali terjadi dalam konteks sosialisasi, di mana individu belajar dari lingkungan sekitarnya, seperti keluarga dan teman. Rasa simpati terhadap orang lain dapat mendorong interaksi sosial yang positif. Empati, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, juga merupakan komponen penting dalam membangun hubungan sosial yang kuat.

  • Lingkungan sekitar

Lingkungan tempat tinggal dan budaya di mana individu berada juga sangat memengaruhi cara mereka berinteraksi. Norma-norma budaya dan kebiasaan setempat dapat membentuk pola interaksi sosial.

  • Kebutuhan sosial

Manusia melakukan interaksi sosial untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik fisik maupun emosional. Kebutuhan ini mendorong individu untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

  • Sikap dan kepribadian

Kepribadian individu dan sikap terhadap orang lain juga mempengaruhi interaksi sosial. Individu dengan kepribadian ekstrovert cenderung lebih mudah berinteraksi dibandingkan dengan individu yang introvert.

C. Nilai dan norma sosial 

  • Norma sosial adalah aturan atau pedoman yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Norma ini berfungsi sebagai standar yang diharapkan untuk diikuti dalam berbagai situasi sosial.
  • Nilai sosial adalah keyakinan atau prinsip yang dianggap baik dan penting oleh masyarakat. Nilai ini menjadi dasar bagi pembentukan norma-norma sosial.

D. Status Sosial 

Status sosial ini sangat penting dalam interaksi sosial karena memengaruhi bagaimana individu diperlakukan oleh orang lain. Individu dengan status sosial tinggi biasanya mendapatkan penghormatan dan perlakuan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memiliki status rendah. Selain itu, status sosial juga dapat menentukan akses individu terhadap sumber daya, peluang, dan kekuasaan dalam masyarakat. interaksi sosial tidak hanya terjadi antara individu, tetapi juga antara kelompok-kelompok yang memiliki status berbeda. Proses interaksi ini dapat menciptakan dinamika sosial yang kompleks, termasuk kerjasama, konflik, dan perubahan sosial. Dengan demikian, pemahaman tentang status sosial sangat penting untuk memahami pola interaksi dalam masyarakat.

E. Dampak interaksi sosial

Dampak yang di hasilkan dari interaksi sosial di Masyarakat mencakup beberapa aspek penting yang berpengaruh terhadap individu dan masyarakat. Berikut dampaknya:

  • Pembentukan identitas sosial: Interaksi sosial berkontribusi pada pembentukan identitas individu. Melalui hubungan dengan orang lain, individu mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri dan posisi mereka dalam masyarakat. Identitas ini dipengaruhi oleh norma, nilai, dan budaya yang ada di lingkungan sosial.
  • Perubahan Sosial: Interaksi sosial juga dapat menjadi pendorong perubahan sosial. Ketika individu dari latar belakang yang berbeda bertemu dan berinteraksi, mereka dapat saling memengaruhi pandangan dan sikap satu sama lain, yang pada gilirannya dapat mengarah pada perubahan dalam norma dan nilai masyarakat.
  • Memperkuat Solidaritas: Interaksi sosial dapat memperkuat solidaritas antaranggota masyarakat. Ketika individu berinteraksi dan berbagi pengalaman, mereka membangun rasa kebersamaan dan saling pengertian, yang penting untuk menciptakan kohesi sosial.
  • Konflik dan Ketegangan: Di sisi lain, interaksi sosial juga dapat menimbulkan konflik. Perbedaan budaya, nilai, atau kepentingan antara kelompok yang berbeda dapat menyebabkan ketegangan dan perselisihan.
  • Kebudayaan: Melalui interaksi sosial, individu belajar untuk beradaptasi dengan budaya lain. Interaksi antar berbagai suku bangsa di Indonesia sangat penting untuk membangun kebudayaan nasional yang inklusif. Pengembangan kebudayaan nasional ini diperlukan untuk menciptakan persatuan di tengah keragaman

Kesimpulan 

Interaksi sosial memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, karena memungkinkan individu untuk memenuhi kebutuhan emosional dan sosial mereka. Melalui interaksi, individu dapat belajar, beradaptasi, dan membangun solidaritas dengan orang lain. Namun, interaksi sosial juga dapat menimbulkan konflik jika terdapat perbedaan nilai atau kepentingan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang interaksi sosial sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling mendukung. Dengan demikian, interaksi sosial bukan hanya sekadar hubungan antarindividu, tetapi merupakan fondasi bagi kehidupan bermasyarakat yang lebih kompleks.

Refrensi

Koentjaraningrat. (1987). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Soekanto, S. (1982). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun