Mohon tunggu...
Dakol Pa
Dakol Pa Mohon Tunggu... Kuli -

Optimis Indonesia ke depan lebih sehat.\r\nsitus web: aqomadin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lima Teori Soal 2 Kekalahan Timnas di PPD 2014

14 September 2011   04:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Teori Tidak kompak sesama pemain.

Pemain seperti Firman Utina, Bambang Pamungkas, Ahmad Bustomi, mereka adalah pemain yang berda di liga super Indonesia, yang katanya liga profesional, saya bilangnya liga manja. Pemain ISL tentu tidak mau bermain bersama dengan pemain liga primer Indonesia. Liga Primer Indonesia merupakan liga kampung, kalau kata Nugraha Boesus, yang di isi oleh pemain kampung. Nah, inilah salah satu teori yang merusak tatanan kesebelasan Indonesia sehingga kalah beruntun oleh Iran dan Bahrain. Pemain merasa dilatih oleh pelatih liga primer Indonesia asal klub PSM Ujung Pandang sehingga setengah hati untuk bergaul dengannya.

Demikian teori-teori ini dibuat tanpa ada maksud tertentu didalamnya, ini hanya tulisan amatir. Buat Timnas majulah terus, jangan terlalu berharap akan kemenangan akan tetapi berikanlah permainan yang terbaik. Buatlah bangga diri sendiri, PSSI, masyarakat, Indonesia, anak istri, keluarga, pacar, bahkan sahabat.

NB: Informasi terakhir, para pemain telah menyangkal akan tidak mau dilatih oleh Wim. Seperti kita ketahui sebelumnya di media massa, ada beberapa pemain tidak mau main lagi kalau masih dilatih oleh mener Wim. Huh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun