Mohon tunggu...
Dakol Pa
Dakol Pa Mohon Tunggu... Kuli -

Optimis Indonesia ke depan lebih sehat.\r\nsitus web: aqomadin.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lima Teori Soal 2 Kekalahan Timnas di PPD 2014

14 September 2011   04:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pengurus baru PSSI yang baru terbentuk berdekatan dengan pertandingan melawan negara Turkmenistan untuk bisa lolos ke babak selanjutnya. Persiapan Timnas pun tidak kurang dari 10 hari. PSSI baru dibawah Prof. Djohar Arifin langsung tancap gas dengan membentuk kesebelasan Indonesia dalam waktu yang singkat, bahkan sampai ada wacana akan menggunakan pemenang liga Indonesia 2010/2011 yaitu Persipura untuk melawan Turkmenistan. Disamping belum terbentuk tim garuda, PSSI dipermasalahkan dengan pelatih Alfred Riedle. Menururt PSSI, Alfred Riedle dikontrak bukan atas nama institusi melainkan perorangan, maka di tendang lah Riedle dari pelatih Timnas.  Dengan cepat PSSI memilih pelatih baru yakni Wim Rijsbergen untuk memanagerin Timnas melawan Turkmenistan.

Dengan persiapan singkat dan materi pemain lama yaitu pemain di piala AFF, Timnas pun lolos ke babak berikutnya. Berdasarkan hasil pengocokan yang dilakukan FIFA di brasil, Indonesia berada di grup E bersama Iran, Bahrain dan Qatar. Didalam perjalanan Timnas menuju babak 3 PPD, pada masyarakat berkembang bermacam wacana dan opini terkait permasalahan pergantian pelatih dan keberhasilan Timnas lolos ke babak selanjutnya. Perihal tersebut di hembuskan berbagai media eletronik maupun cetak. Ketika Timnas menang melawan tim manapun, ramai-ramai memuji dan memuja pelatih dan pemain. Tapi kalau kalah, ramai-ramai pula menghujat dan menghina pelatih, pemain bahkan pengurusnya.

Berikut ini 5 teori tentang kekalahan Timnas melawan Iran dan Bahrain:

1. Teori pergantian pengurus PSSI yang lama ke yang sekarang

Ini lah pemicu kekalahan timnas, yang bagi sebagian publik masih ada pro dan kontra soal pengangkatan pelatih oleh PSSI baru. PSSI baru yang dengan niat untuk mereformasi total, ternyata belum seluruhnya berjalan. Masih ada PSSI lama yang tentu tidak tinggal diam menyerahkan begitu saja pucuk kepeminpinannya sehingga akan terus mengganggunya dengan berbagai macam cara. Salah satunya melaui media TVOon ini, dengan selalu melempar isu soal pemecatan Alfred Riedle. Ditambah lagi dengan kedekatan pemain yang ada sekarang dengan TVOon, lihatlah dalam pemberitaannya yang terkesan membela dan membandingkan dengan pengurus baru.

2. Teori Ketidaksukaan pemain dengan pelatih baru.

Peran dan figur Alfred Riedle masih membekas oleh para pemain garuda saat ini, pemain masih belum rela kehilangan sosoknya, dan sekali lagi media TVOon yang merongrong soal pelatih ini. Dan masyarakat pecinta bola pun terpecah menanggapi soal pelatih baru ini.

3. Teori Indonesia masuk grup E bersama Iran, Qatar, Bahrain.

Pada perhelatan akbar piala Asia tahun 2007 lalu, Indonesia mampu mengalahkan negara Bahrain 2-1. Inilah yang menjadi pemicu kekalahan Timnas oleh Bahrain pada PPD 2014 karena memandang enteng lawan. Masyarakat pun menilai demikian, Bahrain adalah lawan paling seimbang buat Indonesia sehingga dengan yakin bisa meraup poin penuh.

4. Teori Pemain bermain masih bermental amatir.

Merasa bangga ketika dipuja oleh publik Indonesia menang, ciut nyali ketika kalah. Pemain seperti itu tidak profesional, selalu kalah sebelum perang. Tidak menunjukan kebanggaan menjadi pemain bola, yang di tonjolkan selalu ocehan-ocehan yang tidak bermakna. Dikritik sama pelatih, malah melawan pelatihnya sendiri melaui media sosial twitter. Tapi tidak berani berargumen ilmiah dengan pelatihnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun