Mohon tunggu...
aqmal bramantyajarnaya
aqmal bramantyajarnaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi healing atau suka mencari tempat yg tenang

Selanjutnya

Tutup

Book

"Bara, Surat Terakhir Seorang Pengelana"

14 Maret 2023   14:33 Diperbarui: 14 Maret 2023   14:35 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul buku : BARA ( surat terakhir seorang pengelana )

Penerbit : Media kita , 2017

Penulis : Febrialdi R.

novel ini menceritakan tentang seorang pendaki, relawan bazarnas serta hobi berpetualang yang bernama bara dalam kehidupannya bara kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dia sejak kecil sudah di asuh oleh neneknya sampai ketika neneknya meninggal  ibu nya tidak tahu kemana dan ayahnya di penjara hidup bara mulai berantakan tak ada arah untuk pulang sampai akhirnya bara menmukan cinta pertamanya namun naasnya kisah cinta bara tidak pernah berjalan dengan lancar 

pertama kirana cinta pertama yang meninggal di akibatkan kecelakaan

kedua inoy teman satu kosnya namun naasnya hal yang tidak di inginkan pun terjadi inoy menjadi korban tusuk soni item musuh bebuyutan bara

ketiga lia namun ketika bara dan lia sedang menyaksikan lomba arum jeram lia di kabarkan bahwa ayahnya meninggal terkena serangan jantung rekan ayah lia pun mengungkit perjanjian ayah lia dengan dirinya yaitu untuk menikahkan lia dengan anaknya 

dan pada akhir cerita ini bara pun memutuskan mendaki gunung ciremai yang pada saat itu sedang terjadi badai bara mendaki tanpa sepengatahuan dari siapapun dan akhirnya pada ketinggian 1.500 mdpl bara menghembuskan nafas terakhirnya karena terkena hipotermia

kelebihan :

dari novel ini kita belajar bahwa sebanyak apapun masalah yang datang pasti allah akan memberikan jalan serta kemudahan agar kita dapat melewatinya

kekurangan : 

sang tokoh lebih memilih bunuh diri yang tidak di anjurkan oleh agama 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun