COVID-19 merupakan sebuah wabah yang membawakan keguncangan bagi dunia, tidak hanya memberikan dampak pada kesehatan, tetapi juga memberikan dampak pada banyak hal, seperti dalam bidan pendidikan yang terhambat oleh pandemi, perekonomian yang terombang ambing dengan pandemic ini sendiri. Dalam menghadapi masalah pandemi yang tak kunjung padam, tentunya kita harus berupaya untuk menanggulangi masalah ini, salah satu nya dengan memperkecil kemungkinan penyebaran pandemi menggunakan alat yang tidak perlu disentuh untuk diaplikasikan, contoh nya penemuan penulis yang bernama Saklar Touchles Lampu yang menggunakan sensorÂ
Merujuk pada penelitian Rivangga, Ade Ramdan, Dicky Rianto Prajitno, Herlan, dan Elli A. Gojali yang berjudul "LED-based Smart Lamp with Multi Sensor Lampu Pintar Berbasis LED dengan Multi Sensor." Sebuah lampu pintar berbasis LED berbasis integrasi sensor deteksi keberadaan dan sensor deteksi cahaya diusulkan. Sensor digunakan untuk menyalakan atau memadamkan lampu secara otomatis berdasarkan keberadaan orang disekitarnya. Selain itu, lampu pintar juga dapat mengatur tingkat pencahayaan yang dibutuhkan dengan memperhatikan cahaya ambien untuk mencegah terjadinya pencahayaan yang berlebih guna menghindari energi yang terbuang sia-sia. Deteksi keberadaan menggunakan penggabungan dua buah sensor yaitu PIR (Passive Infrared Receiver) dan Ultrasonik, sedangkan deteksi cahaya menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistant).
Dengan merujuk pada referensi penelitian "LED-based Smart Lamp with Multi Sensor Lampu Pintar Berbasis LED dengan Multi Sensor." tentunya manusia membutuhkan sebuah alat yang dapat memberikan memberikan manfaat pada masa pandemi. Dengan menggunakan cara kerja PIR (Passive Infrared Receiver) saklar touchless dapat tercipta menghindari penyebaran Covid-19. Pada saklar touchless lampu ini berfungsi untuk menghindari kontak fisik yang terjadi antara saklar dengan sentuhan tangan. Cara kerja alat ini adalah dengan memberikan penghalang di depan sensor untuk melakukan kerja agar dapat menyalakan lampu. Sensor yang digunakan pada saklar ini menggunakan komponen IC AZ393M.
Rangkaian komponen IC AZ393M berfungsi sebagai komparator untuk mengatur adanya sensor yang diberikan berupa sensor hambatan atau obstacle. Selain itu terdapat juga IC CD4017 yang berfungsi sebagai Counter mengatur Clock pada sensor dengan set dan reset. Cara kerjanya adalah jika sensor diberikan maka IC CD4017 ini akan merespon untuk menyalakan LED lampu sebagai tanda bahwa sensor bekerja. Dan jika diberikan sensor lagi akan ber kebalikannya yaitu, lampu led akan mati. Komponen lainnya adalah NPN BC547 sebagai saklar dan juga baterai 9v sebagai daya untuk menyalakan sensor.
Dengan penemuan Saklar Touchless Lampu, tentunya ini membawa banyak manfaat dalam kehidupan sehari hari, seperti memperkecil kemungkinan penyebaran COVID-19, memberikan kemudahan dalam menggunakan lampu, dan tak hanya itu dengan menggunakan dasaran konsep saklar touchless lampu kita bisa mengimplementasikan nya kepada benda benda lain yang mungkin dapat memberikan manfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H