Mohon tunggu...
Aqil Ramadhani
Aqil Ramadhani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Program Studi PGMI Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Tingkatkan daya ingatan anda dengan membiasakan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Makna Iman kepada Para Rasul Allah

26 Juni 2023   06:42 Diperbarui: 26 Juni 2023   06:53 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

  • PENTIGNYA MAKNA IMAN KEPADA PARA RASUL ALLAH

Iman kepada Rasul merupakan salah satu rukun iman yang ke empat dari beberapa jumlah rukun iman yang ada. Sebagai seorang muslim wajib hukumnya meyakini dengan sepenuh hati bahwasanya Allah telah mengutus Rasul-rasul-Nya kepada para umat manusia dari setiap zamanya untuk mengarahkan manusia kepada jalan yang benar atau biasa kita ketahui dengan istilah taqwa. 

Adapun makna iman kepada Rasul sendiri adalah seseorang yang menyampaikan pesan Allah Swt melalui perantara wahyu yang disampaikan dari malaikat untuk umat manusia atau bisa juga dengan makna lain orang laki-laki yang diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada para umatnya. Iman kepada para Rasul memang harus diyakini dengan sepenuh hati bagi setiap orang muslim baik laki-laki maupun perempuan dengan selalu menanamkan rasa cinta kepada para Rasul atau dengan mengimplementasikanya pada kehidupan sehari-hari, hal ini bukan tanpa alasan, bahwa Allah telah mengirim utusan kepada umat manusia sebagai rahmat seluruh alam(Rahmatallilaalamiin) dan hal ini sama halnya iman kepada Allah dan yang lainya harus diyakini dengan sempurna baik secara lahir maupun batin.

Pada hakikatnya, para Rasul adalah manusia yang memiliki kepribadian layaknya manusia pada biasanya baik secara sifat dan ataupun budi pekertinya. Mereka juga hidup layaknya manusia pada umumnya seperti makan dan minum, tidur, berkeluarga, bergaul dalam masyarakat, dan juga meninggal. Para Rasul memiliki tugas  untuk memimpin manusia  mengenal akan Tuhanya, menyembah kepada-Nya berdasar dengan pengetahuan yang benar serta menuntun hidup  menjadi manusia yang bertaqwa. 

Oleh karena itu , mereka dapat dengan mudah menerima setiap ilmu maupun pelajaran dari para Rasul berupa kata-kata ataupun perbuatan yang dicontoh sebagai teladan yang baik yang biasa kita kenal dengan istilah sunnah.

Kurang lengkap apabila kita hanya mengetahui tentang makna Rasul saja, maka dari itu penulis menyampaikan perbedan Rasul dan Nabi sebagai berikut :

  • Rasul : Seorang laki-laki yang mulia , yang mendapatkan wahyu dan diberi tugas untuk menyampaikan kepada umatnya
  • Nabi : Seorang laki-laki yang mulia, yang diberi wahyu, namun hanya sebagai penerus hukum-hukum Rasul.

Dari hal ini, dapat di lihat mengapa dari keduanaya berasal dari laki-laki dan mengapa dari kalangan manusia, hal ini bukan tanpa alasan sebab jika dipilih dari perempuan, maka tentunya tugas keduanya tidak akan sempurna untuk menjalankan syariat islam mengingat perempuan memiliki berbagai macam kebiasaan biologis seperti halnya haid, nifas, menstruasi dan hamil. 

Sehingga sangat bertentangan dengan syarat-syarat sah ibadah yang harus suci baik badan, tempat, maupun pakaianya yang dikenakan. Dan mengapa pula dari golongan manusia dan bukan dari malaikat atau yang lain, sebab mengingat kebiasaaan manusia adalah condong mencontoh , sehingga apabila yang di contohkan berasal dari sesama manusia, maka akan lebih mudah dalam menerimanya dari setiap apa yang diberikan.

  • Pada kitab `Aqidatul Awwam, karya Syeikh Ahmad al Marzuki al-Maliki menjelaskan bahwa dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan jumlah Nabi dan Rasul secara detail. Hanya saja ada 25 Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang wajib diimani oleh umat Islam.Menurut ulama lain Allah Swt. telah mengutus 124.000 para Nabi dan 313 Rasul. Dari sekian banyak nama Nabi dan Rasul, ada yang kita ketahui dan ada pula yang belum kita ketahui. Untuk mengetahui tentang jumlah Nabi dan Rasul tersebut dapat kita ketahui pula melalui kitab yang lain yang sumber utamanya yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits.
  • Adapun nama-nama Rasul dan Nabi sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al Qur'an yang berjumlah 25 adalah sebagai berikut :
  • Adam As
  • Idris As
  • Nuh As
  • Hud As
  • Sholih As
  • Ibrahim As
  • Luth As
  • Ismail As
  • Ishaq As
  • Ya'Qub As
  • Yusuf As
  • Ayyub As
  • Syua'ib As
  •  Musa As
  • Harun As
  •  Zulkifli As
  • Daud As
  • Sulaiman As
  • Ilyas As
  • Ilyasa As
  • Yunus As
  • Zakariya As
  • Yahya As
  • Isa As
  • Muhammad Saw

Dan dari para Rasul ini kami mengambil beberapa yang termasuk dari Rasul yang memiliki gelar ulul azmi, diantaranya adalah  Nabi Muhammad SAW, Nabi IrahimAS, Nabi Nuh AS, Nabi Isa AS,Dan Nabi Musa AS. Disebut ulul azmi karena mereka banyak mengalami berbagai cobaan dan penderitaan ketika menyampaikan ajaran Allah SWT. Atas ketabahan dan kesabaran para rasul, Allah menganugerahi  terhadap mereka dengan mmemberikan julukan ulul azmi sebab atas  ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi kaumnya.

selain kita memahami akan nama-nama Rasul yang wajib diketahui, maka kita dapat mengambil hikmah yang lainya seperti, Kita memiliki rasa semangat untuk menjalani hidup dengan sungguh-sungguh; bekerja dan berusaha sebaik mungkin, berkata dan bersikap sejujur mungkin agar dapat mencontoh dari pada keteladanan para Rasul sebagai implementasi di kehidupan nyata. Dengan beriman kepada Rasul Allah kita memiliki petunjuk dalam rangka meraih kebahagiaan, baik ketika di dunia maupun di akhirat kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun