FOMO dapat memengaruhi siapa saja, tetapi orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi mengalami FOMO jika mereka memiliki kondisi kesehatan mental yang mendasari atau memiliki tingkat harga diri yang rendah.Â
Tentu saja, media sosial tidak semuanya buruk, tetapi bisa sangat berbahaya jika hubungan pribadi seseorang dengan citra tubuhnya berantakan.
Dan khususnya, gangguan kecemasan dan depresi keduanya memungkinkan untuk mengalami FOMO lebih sering dan dengan efek yang lebih lama.
FOMO dan Kaitannya dengan Kesehatan
Ketakutan akan ketinggalan dapat berdampak langsung pada kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Secara fisik, mungkin mengalami beberapa gejala yang terkait dengan kecemasan yang meliputi:
- Perut tegang dan mual.
- Sakit kepala.
- Sakit dan nyeri tubuh.
- Jantung berdebar-debar dan denyut jantung meningkat.
- Perasaan tertekan secara emosional.
Tips Menghindari FOMO
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari perilaku FOMO yang nantinya akan merugikan.
Salah satunya adalah dengan memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri dengan tidak membandingkan skala prioritas kebahagiaan dengan orang lain.
Ketika seseorang sudah merasa cukup baik secara kebutuhan dan kebahagiaan dalam diri mereka, fenomena FOMO tidak akan datang karena kita sudah merasa bahagia dan tidak harus mengikuti apa yang orang lain ikuti.
Ditulis oleh: Aqillah Regita Cahyani - NIM 07031282227119