Mohon tunggu...
Aqillah Regita
Aqillah Regita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tulisan seputar fenomena komunikasi sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memahami Fenomena Fear Of Missing Out (FOMO), Penyakit Gen-Z Saat Ini

17 November 2023   22:54 Diperbarui: 17 November 2023   23:07 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FOMO dapat memengaruhi siapa saja, tetapi orang-orang tertentu berisiko lebih tinggi mengalami FOMO jika mereka memiliki kondisi kesehatan mental yang mendasari atau memiliki tingkat harga diri yang rendah. 

Tentu saja, media sosial tidak semuanya buruk, tetapi bisa sangat berbahaya jika hubungan pribadi seseorang dengan citra tubuhnya berantakan.

Dan khususnya, gangguan kecemasan dan depresi keduanya memungkinkan untuk mengalami FOMO lebih sering dan dengan efek yang lebih lama.

FOMO dan Kaitannya dengan Kesehatan

Ketakutan akan ketinggalan dapat berdampak langsung pada kesehatan fisik, mental, dan emosional seseorang. Secara fisik, mungkin mengalami beberapa gejala yang terkait dengan kecemasan yang meliputi:

- Perut tegang dan mual.
- Sakit kepala.
- Sakit dan nyeri tubuh.
- Jantung berdebar-debar dan denyut jantung meningkat.
- Perasaan tertekan secara emosional.

Tips Menghindari FOMO

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kita terhindar dari perilaku FOMO yang nantinya akan merugikan.

Salah satunya adalah dengan memprioritaskan kebahagiaan diri sendiri dengan tidak membandingkan skala prioritas kebahagiaan dengan orang lain.

Ketika seseorang sudah merasa cukup baik secara kebutuhan dan kebahagiaan dalam diri mereka, fenomena FOMO tidak akan datang karena kita sudah merasa bahagia dan tidak harus mengikuti apa yang orang lain ikuti.

Ditulis oleh: Aqillah Regita Cahyani - NIM 07031282227119

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun