Mohon tunggu...
Aqilla Dwi Febrianti
Aqilla Dwi Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Keperawatan Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswi UNAIR yang memiliki ketertatikan di bidang seni.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Terapeutik: Kunci Perawat dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan

7 Januari 2025   16:16 Diperbarui: 7 Januari 2025   16:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: unplash.com/ RdneStockProject.

Komunikasi terapeutik merupakan salah satu aspek penting dalam dunia keperawatan yang sering kali diabaikan. Dalam pelayanan kesehatan, komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien dapat menjadi jembatan untuk memahami kebutuhan dan harapan pasien. Pentingnya komunikasi terapeutik terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien serta memberikan dampak positif terhadap pengalaman perawatan mereka. 

Komunikasi terapeutik adalah proses interaksi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pasien melalui pertukaran informasi yang efektif dan empatik. Adapun kunci dalam komunikasi terapeutik, seperti:

1. Aktif Mendengarkan: Perawat harus mampu mendengarkan dengan penuh perhatian sehingga menunjukkan bahwa mereka menghargai apa yang dikatakan pasien.

2. Empati: Kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan pasien sangat penting untuk membangun hubungan yang kuat.

3. Kejelasan dan Ketepatan Informasi: Informasi yang disampaikan harus jelas dan tepat agar pasien dapat memahami kondisi mereka dan rencana untuk melakukan perawatan. 

4. Hubungan Interpersonal yang Positif: Membangun hubungan saling percaya antara perawat dan pasien dapat meningkatkan keterlibatan pasien dalam proses perawatan. 

Komunikasi terapeutik memegang peranan yang sangat penting dalam praktik keperawatan, memberikan berbagai manfaat yang besar bagi pasien dan perawat itu sendiri. Salah satu manfaat utama dari komunikasi terapeutik adalah kemampuannya untuk membangun hubungan yang baik antara perawat dan pasien. Hubungan yang positif ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri pasien, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih terbuka dalam berbagi keluhan dan kekhawatiran yang mereka alami. Ketika pasien merasa nyaman dan dihargai, mereka lebih cenderung untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka rasakan, yang tentunya sangat membantu dalam proses diagnosis dan perawatan.

Selain itu, komunikasi yang efektif juga berperan dalam mengurangi kecemasan dan ketidakpastian yang sering dialami oleh pasien. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada Jurnal Ilmu Komunikasi yang berjudul Komunikasi Terapeutik Perawat untuk Meningkatkan Konsep Diri Pasien Skizofrenia menunjukkan bahwa dengan menerapkan komunikasi terapeutik dapat mengurangi kecemasan pasien dan meningkatkan konsep diri mereka. Dengan memberikan informasi yang jelas dan mendukung, perawat dapat membantu pasien merasa lebih tenang terkait diagnosis dan prosedur perawatan yang akan dijalani. Mengurangi rasa cemas ini sangat penting, karena kecemasan yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental pasien.

Manfaat lain dari komunikasi terapeutik adalah peningkatan kepatuhan pasien terhadap rencana perawatan yang telah ditetapkan. Ketika pasien merasa didengar dan dipahami, mereka lebih cenderung untuk mengikuti instruksi medis dan menjalani terapi yang dianjurkan. Rasa saling percaya ini menciptakan hubungan erat antara perawat dan pasien. 

Komunikasi yang baik juga memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik dalam proses perawatan pasien. Dengan melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan mengenai kesehatan mereka, perawat membantu meningkatkan rasa kontrol pasien atas kesehatan mereka sendiri. Hal ini tercermin dalam hasil penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya. Penelitian tersebut menemukan bahwa komunikasi terapeutik yang baik meningkatkan kepuasan pasien, di mana 83% responden merasa puas dengan pelayanan yang mereka terima. Penelitian ini menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dalam mendukung proses penyembuhan dan mengurangi kecemasan pasien. Hasilnya menunjukkan bahwa hubungan yang baik antara perawat dan pasien melalui komunikasi terapeutik berkontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien. Dengan demikian, komunikasi terapeutik bukan hanya berfungsi untuk menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi kunci dalam meningkatkan derajat kesehatan pasien. 

Dengan menerapkan kunci dalam komunikasi terapeutik, perawat dapat menjalankan peran penting dalam proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, penting bagi semua tenaga kesehatan untuk mengedepankan komunikasi terapeutik dalam praktik sehari-hari demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Referensi:

Apriliyanti, R., Saptyasari, A., & Puspa, R. (2021). Komunikasi terapeutik perawat untuk meningkatkan konsep diri pasien skizofrenia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(2), 158-171.

Asrul, A., & Afriani, M. (2024). Komunikasi Terapeutik Dalam Meningkatkan Pelayanan Keperawatan di RS. Mitra Medika Tanjung Mulia. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 628-634.

Ladesvita, F., & Khoerunnisa, N. (2017). 5 Dampak Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas Warakas Jakarta Utara. Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, 3(1), 7-9. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun