Pemboikotan ini dianggap sangat penting oleh masyarakat pendukung Palestina hingga adanya aplikasi untuk mendeteksi produk pro-Israel. Aplikasi ini ditujukan untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait asal produk tersebut dengan hanya memindai kode batang merek tersebut. Namun, dengan adanya aplikasi ini dapat menciptakan ketegangan dan penolakan tambahan dalam konflik Palestina-Israel.
Pada hal ini, generasi muda memiliki potensi besar dalam memengaruhi perubahan sosial melalui pemboikotan produk kecantikan pro-Israel. Dengan meningkatkan kesadaran konsumen melalui kampanye sosial dan mendukung mereka yang komitmen terhadap keadilan sosial, mereka juga dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan alternatif lokal sesuai dengan nilai-nilai perdamaian.
"Aku merasa berpengaruh untuk memberikan informasi terhadap audience aku dan tidak mempersuasi agar tidak membeli produk yang diboikot. Jadi dengan meningkatnya kesadaran isu global kayak gini, audience aku mungkin akan lebih teliti dalam pemilihan produk yang mengedepankan nilai-nilai perdamaian dan keadilan," jelas Adelia.
Adanya konflik antara Palestina dan Israel menjadi topik yang sangat kontroversial dan sensitif, mencerminkan sejarah panjang perselisihan politik dan teritorial. Kepekaan terhadap topik ini menciptakan tantangan dalam mencari solusi damai serta menyoroti pentingnya dialog terbuka, pemahaman mendalam, dan respek terhadap perspektif yang berbeda untuk mengatasi ketegangan dan mencapai stabilitas di wilayah tersebut.
Boikot ini mengingatkan pada kekuatan dari konsumen yang semakin kritis dan informasi yang mudah diakses. Generasi muda tidak hanya berbelanja untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi nilai-nilai mereka dan keputusan politis. Merek produk kecantikan harus lebih memperhatikan dampak sosial dan politik dari praktik bisnis mereka untuk tetap bersangkutan di pasar yang terus berubah.
Penulis: Aqilla Barki Firdaus, Mahasiswi semester 3 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H