Mohon tunggu...
Aqil Aziz
Aqil Aziz Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan buah

Mencintai dunia literasi. Penullis di blog : https://aqilnotes.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tanda Tangan

21 Mei 2018   14:59 Diperbarui: 21 Mei 2018   15:20 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Barangkali ibu punya usulan, tanda tangan yang baik, sesuai dengan kepribadian dan karakterku. Yang tahu dalaman diriku kan cinta.  Usulan itu nanti kita kombinasikan bersama. Siapa tahu nasib kita menjadi lebih baik. Ini namanya usaha. Apa salahnya usaha."

Sang istri setuju-tuju saja, dengan usulan suaminya. Mulailah dia mencoba mencoret coret kertas yang disediakan di atas meja. Setelah dapat sepuluh contoh tanda tangan. Ia sodorkan kepada suaminya.

"Gimana Pak, kalau yang ini? ini sepertinya cocok dengan kepribadian Bapak. Di dalam tanda tangan ini, ada banyak sekali harapan dan tujuan. Garis lurus ini adalah tujuan kita, sedangkan lingkaran dari bawah ke atas artinya usaha kita selalu mengikuti perkembangan zama. Dan terakhir titik koma, adalah menandakan kelembutan dan keluwesan kepada konsumen. Ini positif sekali"

"Wah.. hebat. ! cocok ini bu! Tidak salah saya milih kamu. Ngerti banget, apa yang aku butuhkan dan aku rasakan. Saya setuju menggunakan tanda tangan ini."

Setelah itu Bambang berlatih mencontoh tanda tangan usulan istrinya. 

Esoknya, Bambang senyam-senyum sendiri. Dengan keyakinan, kini tanda tangannya telah berubah, dan ia akan buka usaha. Dan diputuskan bersama istrinya jualan rawon.

Kali ini, warungnya dibuka di depan rumahnya, dekat jalan raya. Di spanduknya tertulis "RAWON HARAPAN BARU."

"Wah Bambang, banting setir lagi ya.. Kali ini jualan rawon. Saya pesen satu porsi donk," sapa temannya yang menghampiri warung. Satu demi satu warung itu mulai rame. Satu bulan penuh tak pernah sepi. Buka jam delapan pagi, siang setelah dzuhur sudah habis. Bambang dan istrinya benar-benar kualahan meladeni pembeli yang tidak pernah habis.

"Maaf pak sudah habis, besok saja, ke sini lagi ya." kata istri Bambang kepada pelanggan baru. Wajah pelanggan itu nampak kecewa dan menggerutu.

Warung Rawon Bambang mulai terkenal. Semua warga desa, selalu berkunjung ke warungnya. Sampai menjadi viral di kalangan nitizen. Dan akhirnya Bambang masuk TV, untuk diwawancarai dan diberikan penghargaan atas nama Pengusaha Berprestasi Tingkat Kecamatan. 

"Sebagai modal dan penghargaan keuletan Pak Bambang dalam mengelola warung. Maka kami berikan uang hadiah 5 juta rupiah, " kata Pak camat memberikan sambutan. Semua warga yang hadir memberikan aplos dan ucapan selamat kepada Bambang. Warga berjabat tangan satu persatu, Bambang dan keluarganya bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun