30. Penulis paling exis di @pustakasidogiri antara lain, @AchyatAhmad, @QueN_aq, @masyhuri_mochtar, @syamsulmunawwir dll.
31. Tak hanya santri @sidogiri, karya penulis sekaligus pengamat terkenal, Prof Dr Mohammad Baharun juga diterbitkan oleh @pustakasidogiri
32. So, pesantren-pesantren di nusantara patut berkaca pada produktivitas @sidogiri; cetak media produktif, cetak santri produktif & kreatif
33. Jangan berkaca pada santri-santri "mbeling" dan aktifis yang sudah termakan media ngawur dan bacaan-bacaan sesat. Contoh (maaf) @ulil cs
34. Mengherankan memang, JIL yang "naik daun" bermula dari agresi seorang jebolan pesantren, anak & menantu kiai lagi. #Miris!
35. #Media pesantren seperti @sidogiri harus lebih aktif, kreatif, inovatif, dan benar-benar kritis pada ancaman paham import #barat.
36. Ubah wacana masyarakat yang beranggapan #Pesantren adalah sarang #Liberalis, sarang #Teroris dan semacamnya. Serius lho!
37. Tapi ingat! Jgn selesaikan dg perang fisik, itu bukan penyelesai akhir yang baik. Perang pena lebih menampakkan pada perubahan positif.
38-(selesai). Perang media harus dinyalakan. Karena #barat dengan #orientalism nya telah lama menabuh genderang perang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H