Mohon tunggu...
Aqilah Sachio Isya
Aqilah Sachio Isya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Saya mendalami di dunia seni dan saya memiliki hobi dalam dunia seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eko Supriyanto "Sang Koreografer Seni Tari Nusantara yang Mengangkat ke Mata Dunia"

22 Oktober 2024   12:38 Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eko Supriyanto atau yang dikenal dengan Eko Pece merupakan seorang seniman penari, koreografer, dan dosen kebangsaan Indonesia. Beliau merupakan seorang seniman hebat yang sangat menginspirasi di dunia seni. Namanya mulai dikenal secara Internasional saat ditunjuk oleh penyanyi Madonna untuk menjadi penata tari untuk 268 kali konsernya di berbagai negara. Ia juga terlibat sebagai penata tari untuk ajang Miss World yang diselenggarakan di Bali (2013) dan ASEAN GAMES 2019 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Ia juga merupakan pelatih tari dari Sandrina Mazayya Azzahra saat mengikuti ajang Indonesia Mencari Bakat pada tahun 2013.

Eko Supriyanto lahir di Astambul, Kalimantan Selatan, 26 November 1970, tetapi dibesarkan di Magelang, Jawa Tengah. Darah seni mengalir dari kakeknya, Djojoprayitno, penari wayang orang Sri Wedari (Solo) 1960-an. Usia 7 tahun, Eko belajar silat dan tari Jawa dari kakeknya dan ketika kakeknya meninggal, ia melanjutkan belajar dari 2 guru tari setempat: Kahari dan Alit Maryono. Di bangku SMP, Eko mulai belajar tari rakyat Kuda Lumping dan Kubro Siswo. Eko masuk Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI 1990-1997) Surakarta mendalami tari Jawa dengan S. Maridi dan S. Ngaliman, belajar tari-tarian daerah lain dan koreografi antara lain, dari Soenarno dan S. Pamardi. Dia aktif membuat koreografi sejak mahasiswa. Dua kali ia tampil dalam Indonesian Dance Festival (IDF) dengan Lah (1994) dan Leleh (1996) yang mengantarkannya ke American Dance Festival (ADF 1997) di Durham, North Carolina dan Asia Pacific Performance Exchange (APPEX 1997) di Los Angeles, Amerika Serikat. Kemudian Eko melanjutkan kuliah di Department World Arts and Culture di University of California, Los Angeles (UCLA), California (1998-2001).

Eko mendapatkan banyak referensi tentang kompilasi unsur-unsur gerak dari sejumlah guru, antara lain Suprapto Suryodarmo dan Sardono W. Kusumo. Selama kuliah di UCLA, Eko mendalami teknik tari modern, improvisasi, dan koreografi dari David Rousseve, Simone Forti, Victoria Marks, dan Angelia Leung. Di samping itu ia aktif terlibat dalam APPEX (1999, 2001) berkolaborasi dengan seniman dari berbagai wilayah Asia dan Amerika Serikat. Di Los Angeles pula Eko bertemu dengan sutradara opera Peter Sellars yang melibatkannya sebagai penari dan koreografer dalam Le Grand Macabre (1998) yang dipentaskan di Chatelet Theatre di Paris dan Covent Garden, London (1999). Eko juga pernah menjadi penari penyanyi pop Amerika Serikat, Madonna dalam Madonna's "Drowned World" Tour (2001) ke Eropa dan Amerika Serikat. Meski berawal dari tari tradisi Jawa, ia menganggap tradisi Jawa cukup menjadi bekal inspirasinya. Pengalaman berkuliah di Amerika Serikat dan berkolaborasi dengan sejumlah seniman memberinya pemahaman berbeda bahwa sebuah koreografi tidak hanya dilihat dari sisi panggung, melainkan jugs gerak dan bentuk tarian.

Usai menyelesaikan studi Master of Fine Arts dari University of California, Los Angeles (UCLA), Eko kembali ke tanah air dan terlibat sebagai penari Opera Diponegoro (2002) Sardono W. Kusumo; menari dalam Shakti (2002) karya Maxine Haepner (Kanada) di Teater Utan Kayu, Jakarta, tampil di Pasar Tari Kontemporer (Pekanbaru, Riau), dan Asian Contemporary Dance Festival (Osaka).

Pada tahun 2003, ia mendirikan Solo Dance Studio, yang kemudian berkembang menjadi EkosDance Company dan EkosDance Solo Foundation. EkosDance Company adalah platform tari kelompok yang didedikasikan untuk menciptakan koreografi inovatif. Fokus Eko adalah menghidupkan kembali tari tradisional Indonesia melalui tari kontemporer, yang memungkinkannya untuk ditampilkan di panggung global. Tujuan Eko adalah untuk membawa produksi skala kecil dan timnya yang berbakat ke seluruh dunia, mempromosikan tari tradisional Indonesia dan meningkatkan hubungan diplomatik.

Pada tahun 2013, Eko terlibat dalam penggarapan koreografi untuk Festival Teluk Jailolo, Halmahera Barat. Selepas festival, ia juga melahirkan karya trilogi yang ditarikan penari perempuan Jailolo, yaitu "Cry Jailolo", "Balabala" dan "Salt". Selain itu, di tahun yang sama Eko terlibat sebagai penata tari untuk ajang Miss World 2013 yang diselenggarakan di Bali. Pada tahun 2018, Eko bersama Denny Malik ditunjuk sebagai penata tari untuk upacara pembukaan dan penutupan Pesta Olahraga Asia 2018 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Kini disamping mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI), ia mengambil program S-3 Kajian Seni Pertunjukan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Eko tak pusing memikirkan pesan dalam karyanya tapi ia selalu mendapatkan inspirasi dari persoalan hidup sehari-hari yang terkait masalah sosial, politik, agama, dan ekonomi. Sebagai koreografer profesional, ia aktif menggarap koreografi untuk film serta perhelatan tingkat nasional dan internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Unknown. 2024. Eko Supriyanto. http://kelola.or.id/seniman/eko-supriyanto/. diakses 10 Oktober 2024.

Unknown. 2022. Eko Pece.  Eko Pece - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. diakses 19 Oktober 2024.

Unknown. 2022. Ekos Dance Company. https://bestofindonesia.best/product/ekos-dance-company-best-of-indonesia/. diakses 22 Oktober 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun