Bab kedua yang berjudul "Perpustakaan" merupakan saat kebenaran mulai terungkap satu persatu. Pada bab ini, format penulisan tidak lagi berbentuk surat, melainkan langsung bercerita dari sudut pandang Berit dan Nils terhadap alur yang sedang terjadi saat itu. Teka-teki mengenai Bibbi Bokken, perpustakaan ajaib, serta peran dari tokoh-tokoh lainnya pun terjawab pada bab ini.
Bagi saya yang baru pertama kali membaca novel Jostein Gaarder, alur cerita dalam novel ini sedikit sulit dipahami pada awalnya. Mungkin karena saya yang belum terbiasa pada gaya bahasa sang penulis serta latar-latar tempat di dalam cerita yang tidak familiar. Namun, semakin dibaca, novel ini semakin bisa diikuti dan saya mulai terhanyut pada alurnya.
Selain ceritanya yang menarik, tokoh utama dalam novel ini memiliki karakter yang cukup unik. Nils dengan fantasinya yang liar, seringkali membuat konspirasi yang tak terduga dan kadang tak masuk akal. Berbeda dengan Berit, yang memang lebih tua usianya, memiliki karakter yang sangat mengutamakan rasionalitas dan fakta-fakta nyata, ketimbang khayalan. Beritlah yang sering meluruskan fantasi Nils dan menjabarkan situasi dengan lebih logis. Dengan begitu, terciptalah karakter yang saling melengkapi satu sama lain.
Selain menyajikan cerita fiksi, penulis juga menyelipkan ilmu pengetahuan yang dapat memperluas wawasan pembaca, seperti sejarah buku, incunabula, Klasifikasi Desimal Dewey, sejarah Terowongan Fjrland, sejarah alfabet, hingga Perpustakaan Nasional Norwegia yang berada di Mo i Rana, Norwegia. Beberapa nama tokoh penulis juga disebutkan, seperti Henrik Ibsen, Tor ge Bringsvrd, Jan Erik Vold, Alan Alexander Milne, Gunnar Staalesen, Asrid Lindgren, dan Roald Dahl.
Buku ini cukup recommended untuk dibaca oleh siapa pun, terutama yang menyukai dunia perbukuan. Dalam buku ini, penulis menunjukkan kecintaannya serta wawasannya terhadap dunia sastra, serta membuat kita sadar akan daya imajinasi dan potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak. Dua kalimat favorit saya dalam buku ini, justru berasal dari pemikiran Nils :
"Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh simbol yang menghidupkan kembali si mati dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal kepada yang masih hidup"- hal.228
"Jika membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya"- hal.229
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H