Mohon tunggu...
Aqila Aulia
Aqila Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik pada bidang pendidikan terutama pendidikan kesehatan. Sedang menempuh pendidikan jenjang S1 Keperawatan Internasional di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pelukan terhadap Kestabilan Emosional pada Anak Tantrum

2 Februari 2023   23:47 Diperbarui: 2 Februari 2023   23:48 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan merupakan aset penting bagi manusia untuk menjalankan aktivitas dan memenuhi kebutuhannya. Aset kesehatan ini berhubungan dengan seluruh segi kehidupan manusia baik fisik, mental, spiritual, maupun secara psikologis. Ketika tubuh dalam kondisi sehat tanpa ada gangguan atau gejala dari suatu penyakit, maka manusia dalam beraktivitas dengan normal. Kesehatan adalah salah satu komponen dasar yang penting dalam kemajuan dan perkembangan dari suatu negara, serta menjadi tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Tingkat kesejahteraan dalam bidang kesehatan dalam suatu negara yang tinggi dapat didapatkan dengan pemenuhan kebutuhan dalam bidang kesehatan secara maksimal.

Pernikahan adalah bentuk tindak lanjut dari kebutuhan individu dalam suatu masyarakat untuk melanjutkan keturunan dan membangun keluarga. Secara alamiah, manusia memiliki naluri untuk memiliki anak. Ketika suatu individu sudah siap dan matang secara emosional, finansial, dan psikologis, maka mereka akan mencari pasangan hidupnya dan menikah. Salah satu tujuan dari pernikahan adalah memiliki anak. Anak adalah buah dari hasil naluri manusia untuk melanjutkan keturunan.

Anak adalah suatu individu yang unik, perbedaan secara usia dan fisik menjadikan anak sebagai suatu individu yang berbeda dari orang dewasa. Kata anak meliputi pengertian untuk individu yang belum memasuki tahap dewasa, sehingga anak dikategorikan sebagai bayi hingga remaja awal. Hak kesehatan tidak berlaku hanya untuk orang dewasa atau orang tua, namun anak juga memiliki hak untuk mendapatkan pemenuhan kesehatan atas dirinya dari suatu penyakit dan segala kondisi yang menyangkut kesehatannya. Perawatan anak tentu berbeda dengan perawatan orang dewasa. Perbedaan perawatan terletak pada seluruh aspek perawatan, mulai dari pemeriksaan, pengobatan hingga perawatan. Perlunya pengetahuan tentang perawatan anak untuk mendukung pemenuhan kebutuhan anak dalam bidang kesehatan.

Pemenuhan kebutuhan anak dalam bidang kesehatan, diberikan berdasarkan tahap tumbuh kembangnya. Salah satu sifat dan karakteristik manusia adalah tumbuh dan berkembang. Orang dewasa saat ini adalah buah dari tumbuh kembang yang berasal dari seorang anak. Tumbuh kembang anak terbagi berdasarkan usia nya. Namun, terdapat suatu kondisi tertentu yang menyebabkan anak memiliki proses tumbuh dan berkembang yang berbeda dari anak lainnya. Anak adalah individu yang baru mendapatkan kesempatan untuk mengenali dunia. Pengenalan terhadap orang tua, keluarga terdekat, dan pengenalan lingkungan. Pengalaman anak terhadap apa yang ada di sekitarnya sangat sedikit, hal ini menunjukkan bahwa anak adalah individu yang membutuhkan sosok orang tua untuk membantunya memahami dunia.

Ciri khas dari anak-anak adalah menangis, hal ini dibuktikan dengan sejak mereka lahir maka akan menangis, ketika merasa lapar atau dingin, anak akan menangis. Hal ini menjadi penyebab anak mendapatkan stereotip bahwa anak hanya bisa menangis. Secara emosional, anak belum memiliki kematangan dalam pengelolaan perasaan baik rasa senang, sedih, marah, dan kecewa. Dalam hal ini peran orang tua untuk memberikan pengertian yang baik, sangat diperlukan untuk membentuk kestabilan emosional anak.

Selain ciri khas anak, terdapat suatu gejala dan kondisi normal dimana hampir setiap anak pernah mengalaminya. Tantrum adalah keadaan ketika anak meluapkan emosinya dengan cara tidak terkontrol, yakni dengan menangis kencang, berguling-guling di lantai, hingga melempar barang di sekitarnya. Kondisi ini menjadi keadaan yang normal mengingat anak belum memiliki pemahaman dan kontrol atas luapan perasaan yang dialaminya. Sehingga, ketika anak memiliki suatu keinginan, dan hal tersebut tidak didapatkan maka hal yang bisa dilakukan adalah meluapkan emosi dengan menangis dan menggunakan tenaganya untuk melempar barang di sekitarnya demi mendapatkan apa yang diinginkannya. Kestabilan emosional menjadi kunci utama pada anak yang sedang tantrum. Sehingga dalam keadaan ini, perlu pengawasan dan perhatian dari orang tua untuk memberikan pengertian pada anak. Tantrum pada anak harus ditangani dengan baik, sehingga anak dapat belajar mengenai kesabaran dan pengelolaan emosinya dengan cara yang baik.

Penanganan anak yang sedang tantrum ada beberapa cara, salah satunya adalah pelukan. Pelukan adalah aktivitas fisik berupa penempelan tubuh kepada invidu lain dengan tujuan memberikan rasa hangat, sebagai simbol kasih sayang, dan bentuk dukungan secara emosional. Aktivitas pelukan yang penuh kelembutan merupakan salah satu cara untuk membantu menyelesaikan masalah, terutama pada anak yang berperilaku unik. Anak tantrum adalah bentuk dari luapan emosional anak yang tidak dapat dikontrol oleh dirinya sendiri. Ketika terjadi tantrum pada anak, hal yang dapat dilakukan adalah memberikan penanganan. Penanganan yang dapat dilakukan, salah satunya yakni dengan memeluk anak. Saat berpelukan, anak akan mendapatkan rasa hangat dan kenyamanan. Penanganan dengan pelukan tentu tidak langsung menghentikan tantrum pada anak, namun setidaknya anak merasa nyaman dan hangat. Anak adalah individu yang unik dan belum memiliki kemampuan untuk berpikir seperti orang dewasa. Pelukan adalah salah satu cara orang tua untuk menunjukkan kasih sayang. Anak tidak membutuhkan ungkapan kasih sayang yang rumit, cukup dengan memberikan sebuah pelukan, yang secara tidak langsung dapat dirasakan langsung oleh anak. Sehingga perlahan anak akan mulai menjadi tenang dan dapat di kendalikan kembali emosinya.

Berpelukan tidak hanya menjadi obat ketika anak sedang tantrum, namun menjadi suatu aktivitas ungkapan kasih sayang. Anak yang dibesarkan dengan kasih sayang yang cukup dari orang tua dan keluarga terdekat, akan cenderung tumbuh dengan emosional yang stabil dan secara psikologis cenderung lebih baik. Tidak hanya berpengaruh bagi anak, namun bagi orang dewasa juga dapat memberikan rasa nyaman dan bentuk dukungan langsung yang dapat dilakukan kepada seseorang yang sedang mengalami suatu keadaan emosional baik perasaan senang ataupun sedih. Pelukan adalah suatu aktivitas yang terkadang disepelekan bagi sebagian orang, namun tanpa disadari memiliki efek yang luar biasa bagi ketenangan jiwa seseorang.

Pemenuhan kebutuhan untuk mendapatkan ketenangan dalam menjalani kehidupan wajib diberikan kepada setiap individu baik anak-anak maupun orang dewasa. Emosional seseorang erat kaitannya dengan kondisi psikologis orang tersebut. Kondisi psikologis yang baik akan mendukung kesehatan fisik yang baik. Namun, ketika kondisi psikologis seseorang sedang tidak baik, atau sedang mengalami guncangan emosional, tentu akan berdampak pada kesehatan fisiknya. Anak adalah individu yang unik, bukan susah dimengerti atau ditangani. Diperlukan kesabaran, pengertian, dan pemahaman yang baik dari orang tua untuk memberikan penjelasan kepada anak atas kondisinya.

Seorang anak membutuhkan sosok orang tua dalam kehidupannya, dukungan baik secara emosional, psikologis, dan fisik harus diberikan untuk mendukung pemenuhan kesehatan anak. Kesehatan fisik anak yang baik, dapat didukung dengan psikologis anak yang baik dan emosional yang stabil. Kondisi dimana terjadinya ketidakstabilan emosional anak adalah gejala tantrum pada anak. Tantrum adalah bagian dari proses tumbuh kembang anak, sehingga diperlukan penanganan yang tepat untuk menghadapi situasi tersebut. Salah satunya dengan memberikan aktivitas pelukan pada anak yang sedang tantrum. Pelukan dapat secara tidak langsung memberikan rasa hangat, kenyamanan, dan ungkapan kasih sayang orangtua, sehingga emosi anak secara perlahan dapat menurun dan kembali di kendalikan dengan sebagaimana semestinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun