Saat Pemeriksaan
- Posisi pasien: pasien diposisikan semi oblique diatas meja pemeriksaan. Secara sederhana, tubuh pasien dimiringkan hingga 45 derajat.
- Posisi objek: kepala diposisikan true lateral atau 90 derajat dengan sisi klinis berada paling dekat dengan kaset. Atur mandibula agar tepat berada di pertengahan kaset. Ekstensikan leher agar ramus mandibula sejajar dengan kaset dan menghindari superimposed tulang cervical (leher) dengan ramus mandibula.
- Pengaturan tube:
FFD (jarak tabung x-ray ke kaset)= 102 cm
CR (arah datang sinar)= Arah sinar-x 25 derajat ke cranial dengan batas atas kolimasi di TMJ dan batas bawah di mentum
CP (titik utama penyinaran)= Angulus Mandibula
Faktor Eksposi= menggunakan 68-80 kV dan 16 mAs
Instruksi pasien= pasien diinstruksikan tahan nafas dan dihimbau tidak bergerak selama dilakukan eksposi untuk menghindari pengulangan foto
Setelah Pemeriksaan
- Pemrosesan hasil citra
Pemrosesan yang dimaksud ialah mengkonversi data-data yang ada di dalam kaset menuju data digital yang dapat terlihat di monitor. Konversi tersebut menggunakan CR Reader dengan menggunakan laser sebagai scanner. Langkah awal ialah mengisi data pasien dan jenis pemeriksaan yang telah dipilih. Jika sudah, maka dilanjutkan dengan image processing di CR Reader hingga gambar muncul di monitor work station. Setelahnya, radiografer dapat menelaah foto dan memberi editing agar foto dapat terlihat sesuai kriteria.
- Kriteria Evaluasi
Tampak angulus mandibula, ramus mandibula, condylar process, dan mentum dengan tidak terjadi pemendekan. Mandibula tidak superimposed. Eksposure yang optimal dapat menunjukkan tulang dan soft tissue
Pemeriksaan radiografi pada mandibula sangat membantu dalam menhindari adanya kondisi yang semakin parah pada korban, khusunya korban kecelakaan. Sering kali, korban meremehkan hal tersebut karena selagi luka tidak terlihat dengan mata telanjang, maka kondisi korban baik-baik saja. Faktanya, fraktur atau kondisi klinis di mandibula sering kali tidak terlihat atau bahkan tidak terasa saat baru saja kecelakaan. Dampaknya akan terasa ketika sudah dibiarkan terlalu lama. Maka dari itu, hal utama yang harus ditingkatkan adalah kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan setelah terjadi cedera.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H