Aku menangis darah selama berabad-abad
Bertemu hantu rodi dan romusha
Langitku merah bumiku lara
Nafsu berkecamuk pun angkara-murka
.
Ragaku di amuk hingga ambruk
Luluh lantak terkoyak oleh pedang para pedagang
Awan yang bergoyang menjadi saksi
Pertempuran sengit bergejolak pada setiap tubuh ini
.
Biarlah retak
Biarlah koyak..
Asal yang retak bukan hati
Yang koyak bukan nurani
.
Biarlah berderai
biarlah bercerai..
Asal yang berderai bukan air mata generasi bangsa
Yang bercerai bukan Bhinneka Tunggal Ika
.
Biarlah perih
Biarlah runtuh
Asal yang perih hanya luka, bukan batin
Yang runtuh hnya dinding, bukan berani
.
Aku Indonesia
Yang kini telah merdeka
Dari tangan para penjajah
Untuk kehidupan yang sejahtera
.
MERDEKA…
MERDEKA…
MERDEKA!!!
Salam Merdeka HUT RI ke-68
Aqila
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H