Mohon tunggu...
Nurul Aqila
Nurul Aqila Mohon Tunggu... -

A professional writer wanna be

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Biarlah...Asalkan!

18 Agustus 2013   23:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13768424391380461748

gambarnet.blogspot.com

Aku menangis darah selama berabad-abad

Bertemu hantu rodi dan romusha

Langitku merah bumiku lara

Nafsu berkecamuk pun angkara-murka

.

Ragaku di amuk hingga ambruk

Luluh lantak terkoyak oleh pedang para pedagang

Awan yang bergoyang menjadi saksi

Pertempuran sengit bergejolak pada setiap tubuh ini

.

Biarlah retak

Biarlah koyak..

Asal yang retak bukan hati

Yang koyak bukan nurani

.

Biarlah berderai

biarlah bercerai..

Asal yang berderai bukan air mata generasi bangsa

Yang bercerai bukan Bhinneka Tunggal Ika

.

Biarlah perih

Biarlah runtuh

Asal yang perih hanya luka, bukan batin

Yang runtuh hnya dinding, bukan berani

.

Aku Indonesia

Yang kini telah merdeka

Dari tangan para penjajah

Untuk kehidupan yang sejahtera

.

MERDEKA…

MERDEKA…

MERDEKA!!!

Salam Merdeka HUT RI ke-68

Aqila

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun