Mohon tunggu...
Aqidha Nurul Mutmainnah
Aqidha Nurul Mutmainnah Mohon Tunggu... Guru - Guru BK - Pekerja Lepas Desain Grafis

Berkarya sesuai hati nurani, biarkan dia bebas berkelana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tanya Putus Asa

21 Mei 2019   18:43 Diperbarui: 21 Mei 2019   18:44 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putus asa, asa putus: 

Jiwa amburadul, pikir semrawut. 

Hati bicara tak henti-henti 

pun juga bertanya meyakinkan. 

Putus asa siapakah kau? 

Seenaknya saja mondar-mandir 

Berdemo pada diri 

yang sedang keluar dari kepompong 

dari zona nyamannya.

Putus asa, asa putus. Apa maumu?

Hela napas: 

Putus asa, asa putus. 

Tanya pada asa, kenapa putus asa? 

Harus asa dulu atau putus dulu 

yang bertanya dan menjawab.

Tanya: 

tanya tanya.

Jawab 

jawab jawab.

Putus asa bukan pertanyaan dan jawaban. 

Putus asa itu: 

kurang syukur, takut, dan  

terlalu nyaman berjalan di tempat. 

Lalu bagaimana musnahkan putus? 

Agar ada asa, mau berproses. Itu. 

Batang, 21 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun