Namun, di tengah euphoria pertumbuhan ini, mulai muncul kesadaran akan dampak negatif fast fashion. Beberapa komunitas "Slow Fashion" mulai tumbuh di kalangan gen Z Indonesia. Mereka mengampanyekan gaya hidup berkelanjutan dalam berbusana, mendorong untuk membeli lebih sedikit tapi dengan kualitas lebih baik.
Beberapa brand fast fashion global yang beroperasi di Indonesia juga mulai menunjukkan kesadaran akan dampaknya. Program pengumpulan pakaian bekas di gerai-gerai ritel menjadi salah satu inisiatif menuju fashion yang lebih ramah lingkungan. Namun, banyak pihak menilai langkah ini masih jauh dari cukup untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh industri fast fashion.
Pergerakan industri fast fashion di Indonesia bukan hanya tentang gaya model pakaian semata. Ini adalah cerminan dari perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Bagaimana masyarakat, industri, dan pemerintah menyikapi fenomena ini akan menentukan arah perkembangan tidak hanya industri fashion, tetapi juga pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H