Mohon tunggu...
Aqeela Soraya
Aqeela Soraya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Aku anak sekolah

Hobiku membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Peta Konsep Hidupku

29 Agustus 2024   23:20 Diperbarui: 29 Agustus 2024   23:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Halo! Perkenalkan namaku Aqeela Soraya El Fauzan. Aku biasa dipanggil dengan sebutan Aya, Aqeela, dan Soraya. Aku lahir di rumah sakit Ibnu Sina Padang Panjang. Tepatnya pada tanggal 27 April 2009 pukul 23.00 WIB.

 

      Aku lahir dari pasangan bernama Zulfauzandi dan Zulitrifa. Mereka berdua aku panggil dengan sebutan ayah dan ibu. Ayahku lahir pada tanggal 15 Oktober 1974 dan bekerja sebagai petani. Ibuku lahir pada tanggal 24 April 1976. Ibuku seorang ibu rumah tangga. Kami sekeluarga tinggal di Tigo Suku Paninjauan.

      Aku punya satu saudara laki laki. Namanya Muhammad Aqeel El Fauzan. Dia lahir tanggal 27 April 2009. Sekarang dia sekolah di Thawalib Putra Padang Panjang kelas sembilan. Dia orang yang sangat usil dan suka menggangguku. Kadang, aku sampai mengangis dibuatnya.

      Anggota keluargaku beragama Islam. Setiap hari, kami melaksanakan sholat 5 waktu. Ibu juga mengajarkanku untuk selalu berzikir dimana pun berada. Ayah juga selalu mengingatkanku agar selalu tersenyum. Karna senyum itu ibadah.

     Tentang cita-cita, aku sangat ingin menjadi dosen. Menurutku, dosen itu sangat keren. Mengajar mahasiswa dan mahasiswi di salah satu universitas. Wahh membayangkannya saja membuatku terpesona!

      Aku hobi sekali membaca novel. Menurutku, novel itu gambaran hidup. Hampir setiap minggu aku membaca satu buku novel. Aku bisa mendapatkannya dari mana saja. Dari teman sekolah, maupun milikku sendiri.

      Aku memulai pendidikanku dari TK. Aku TK di TK Nurul Huda. Jaraknya hanya beberapa langkah dari rumahku. Sangat banyak kenanganku di TK bersama teman teman. Seperti jalan-jalan ke Danau Singkarak, pergi manasik haji, dan pergi lomba. Saat itu, aku sering mengikuti lomba. Di rumahku, aku memiliki tiga piala. Dan ketiga-tiganya aku dapatkan di TK Nurul Huda.

      Aku melanjutkan sekolahku di MIUT Thawalib Padang Panjang. Disini, aku menghabiskan masa kecilku. Saat di MIUT, aku kelas 1A, 2B, 3B, 4A, 5e3, dan 6f2. Bagiku, yang paling berkesan adalah masa masa kelas tiga. Alhamdulillah, selama enam tahun itu, rangkingku tidak pernah keluar dari rangking lima besar.

      Setelah MIUT, aku melanjutkan SMP di MTsN Padang Panjang. Saat ini, aku menduduki kelas 9i. Di MTsN, persaingannya sangat ketat. Tugasnya juga banyak. Aku pernah sampai frustasi mengerjakan itu semua. Tapi aku tetap semangat meski banyak tugas. Aku juga ingin menjadi pintar. Aku berharap aku lulus dengan nilai sangat memuaskan dan bisa membanggakan orang tua. Amiiin.

      Untuk SMA, aku sangat ingin masuk ke SMAN 1 Sumbar. Tapi, dikarenakan persaingan yang terlalu ketat, aku tidak jadi masuk ke sana. Aku akhirnya memilih antara SMAN 1 Padang Panjang atau SMAN 2 Padang Panjang. Intinya, kemanapun aku masuk SMA, aku akan belajar yang rajin dan mencetak berbagai prestasi yang lebih baik dari sebelumya. Jangan lupa doakan aku untuk lulus di SMA favoritku ya!

     Setelah SMA, aku ingin kuliah di UI. Untuk jurusan, aku belum memutuskan masuk jurusan apa. Tetapi, aku akan menamatkan S1ku dengan sebaik mungkin. Dan jika diizinkan, aku akan lanjut S2.

      Jika tamat kuliah S2(insyaallah) di umurku yang ke 25 tahun, aku akan free kira-kira satu bulan atau dua bulanan. Aku akan menghabiskan waktu itu di kampung halaman bersama keluarga. Aku akan berbagi cerita disana tentang perjalanan hidupku.

      Aku ingin bekerja di salah satu universitas ternama di Indonesia. Aku akan menjadi dosen yang baik dan tidak sombong. Aku akan mengawali karierku dari sini.

      Aku ingin membuat rumah yang tidak terlalu jauh dari tempat bekerjaku. Dan, aku akan membeli rumah itu dengan uangku sendiri dari hasil kerja kerasku. Jika uangku cukup, aku juga ingin membeli mobil yang keren. Jika tidak cukup, aku akan membeli motor saja. Dan aku akan menabung lagi untuk membeli mobil. Hihi.

      Disela-sela waktu bekerja, aku akan menamatkan hafalanku hingga tamat 30 juz Al-Qur'an. Mulai saat itu, aku akan memiliki target yang mantap dan tidak lagi berleha-leha seperti waktu aku masih kecil.

      Insyaallah aku akan naik haji jika tabunganku cukup. Aku akan naik haji dengan ayah, ibu, adek, dan semua keluarga besarku. Aku ingin membahagiakan hati Ayah dan Ibu dengan cara memberikan mereka surprise tiket naik haji. Masyaallah, betapa indahnya momen itu.

      Untuk urusan menikah, tentunya semua wanita ingin laki-laki yang sholeh dan taat agama. Aku ingin menikah di usia 26 tahun bersama jodohku yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Aku bersama suamiku akan membangun rumah tangga sakinah mawadah warahmah dan diridhai Allah SWT.

      Aku ingin mempunyai putra dan putri yang sholeh dan sholehah. Untuk jumlah, akan aku serahkan pada Allah. Aku yakin, Allah akan menitipkan putra dan putri itu kepadaku untuk aku bimbing kedepannya.

      Aku juga akan mengajak ayah dan ibu untuk tinggal dirumahku. Aku paham, di usia tua, orang orang sering merasa kesepian dan kesedihan. Jika ayah dan ibu tinggal di rumahku, mereka pasti sangat senang. Mereka bisa mendengar rengekan manja dari cucu-cucu mereka yang minta dibelikan mainan, minta digendong, dan minta disuapi. Memang sederhana, tapi hal-hal sederhana itulah yang membuat sebuah senyuman terbit di wajah mereka yang sudah keriput dimakan usia. Masyaallah, membayangkannya saja membuatku menangis haru dan bahagia.

      Aku juga ingin bersedekah sebanyak banyaknya. Jika bisa, akan aku sisihkan setengah dari gajiku untuk bersedekah kepada fakir miskin yang meminta pertolongan.

      Usahaku untuk negara dengan cara mencerdaskan anak anak penerus bangsa. Mengajari mereka tentang pentingnya memajukan bangsa agar lebih sejahtera dan bisa berdiri sendiri tanpa campur tangan negara lain.

      Aku juga akan membuat komunitas dakwah islami. Yang berisi tentang tuntunan tuntunan dalam Islam. Aku juga akan mendirikan pondok Tahfidzul Qur'an bagi anak anak yang ingin menghafal 30 juz Al-Qur'an.

      Jika aku meninggal, aku ingin sekali meninggal secara Husnul khatimah. Seperti misalnya aku sedang membaca Alquran, tiba tiba aku sudah tidak bernafas lagi. Atau sedang sujud dalam shalat. 

      Jika berkenan, mudah mudahan Allah memberikan yang terbaik kepadaku dan semoga di akhir hayatku aku bisa mengucapkan kalimat "Laailaahaillallah" dengan fasih tanpa keraguan. Masyaallah, betapa indahnya meninggal seperti itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun