Mohon tunggu...
APSARINI LANA IMANI
APSARINI LANA IMANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Berminat dalam penelitian kesehatan dan pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Introduksi Penambahan Ekstrak Bawang Merah pada Persemaian Padi sebagai Pengembangan Alternatif Pembibitan Padi yang Lebih Efektif

1 Agustus 2024   02:34 Diperbarui: 3 Agustus 2024   18:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MMD atau Mahasiswa Membangun Desa merupakan kegiatan KKN Universitas Brawijaya di 45 Desa di Kecamatan Tulungagung. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juli hingga 20 Juli 2024. Program ini melibatkan mahasiswa serta dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian guna memberikan edukasi serta pelayanan kesehatan. Kelompok 38 merupakan salah satu kelompok yang ditugaskan di Desa Bulus, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

Kegiatan yang berlangsung selama dua minggu, Desa Bulus merupakan pusat perhatian kegiatan Mahasiswa Membangun Desa FTP UB yang diketuai oleh Pak Kiki Fibrianto STP., M. Phil., Ph.D selaku Koordiantor Dosen Pembimbing Lapang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan FTP, yakni MMD FTP guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Bulus. Hal ini sesuai dengan SDGs no 2, 9, 12, dan 15 yang menjelaskan mengenai penghapusan kelaparan, pembangunan infrastruktur yang tahan lama, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta pelestarian ekosistem darat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani dapat menerapkan metode pembibitan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) berkomitmen untuk memberikan bantuan nyata kepada masyarakat melalui program MMD ini, terutama dalam bidang pertanian. Desa Bulus dipilih untuk kegiatan MMD karena memiliki banyak potensi hasil pertanian yang belum dimanfaatkan dengan baik. Selain itu, fokus utama program ini adalah masyarakat setempat yang belum memahami pentingnya penggunaan ekstrak bawang merah pada persemaian padi. Dengan mengolah bawang merah menjadi ekstrak, diharapkan dapat memberikan solusi efektif dan pengetahuan bagi masyarakat tentang cara penggunaan ekstrak bawang merah pada pembibitan padi.

Antusiasme dari ibu-ibu dalam sesi tanya jawab yang diberikan (Dok. MMD FTP UB)
Antusiasme dari ibu-ibu dalam sesi tanya jawab yang diberikan (Dok. MMD FTP UB)

Kegiatan sosialisasi inovasi ini dilakukan di Balai Desa Bulus yang dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga. Hal ini meliputi kegiatan penyebaran pamflet, penyampaian materi, serta pengisian kuesioner bagi ibu-ibu yang telah hadir. Para mahasiswa MMD FTP kelompok 38 juga berpartisipasi dalam keseluruhan kegiatan tersebut sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Mahasiswi memberikan penjelasan mendetail mengenai manfaat penggunaan ekstrak bawang merah dalam persemaian padi, serta menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para ibu rumah tangga memberikan masukan dan berbagi pengalaman mereka terkait metode pembibitan padi yang selama ini mereka gunakan.

"Ternyata semua bagian bawang bisa dimanfaatkan bahkan untuk pembibitan padi," ucap Ibu Ummi, salah satu warga Desa Bulus. Ibu-ibu rumah tangga merasa bahwa ini merupakan inovasi yang sangat berguna dan dapat membantu mereka dalam mengelola pembibitan padi dengan lebih efisien. Mereka juga merasa termotivasi untuk lebih memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar mereka, serta berharap agar teknologi ini dapat diterapkan secara luas untuk meningkatkan produktivitas pertanian di desa mereka. Para ibu rumah tangga sangat antusias untuk mencoba metode baru ini dan berterima kasih kepada mahasiswa MMD FTP UB yang telah memberikan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Foto bersama ibu-ibu Desa Bulus setelah melakukan sosialisasi penambahan ekstrak bawang merah pada persemaian padi
Foto bersama ibu-ibu Desa Bulus setelah melakukan sosialisasi penambahan ekstrak bawang merah pada persemaian padi

Dr. Siti Asmaul Mutaniroh sebagai Dosen Pembimbing Lapang kelompok 38 MMD FTP, menyampaikan rasa bangga serta antusiasme masyarakat desa. "Saya berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pembibitan padi yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat Desa Bulus sangat membanggakan, dan saya yakin bahwa dengan kerja sama yang baik, kita dapat mencapai hasil yang maksimal. Semoga kegiatan ini bisa menjadi awal dari perubahan positif yang berkelanjutan di sektor pertanian, tidak hanya di Desa Bulus, tetapi juga di daerah-daerah lainnya," ungkapnya. Dr. Siti Asmaul Mutaniroh juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini dan berharap agar teknologi ekstrak bawang merah ini terus dikembangkan dan diterapkan oleh para petani di masa depan.

Setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini, Universitas Brawijaya (UB) berharap untuk terus melanjutkan program-program serupa di masa mendatang. UB berkomitmen untuk memperluas cakupan program pengabdian masyarakat, dengan tujuan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Selain itu, UB juga ingin menginspirasi lebih banyak institusi pendidikan lainnya untuk terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai inisiatif sosial. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak pihak yang berkontribusi dalam pembangunan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun