Mohon tunggu...
muhaimin apsa
muhaimin apsa Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Sebagai penagajar guru biologi di kalimantan tengah, kab kotawaringin barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demi kesehatan dan Menyumbang

26 Mei 2011   04:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:13 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika mendengar merokok semua orang pasti, memiliki pandangan yang lain-lain dari mulai kesehatan, ekonomi, kenikmatan, kecanduan dan lain-lain. Rokok merupakan hal yang wajar bagi sebagian orang, tapi bagi orang yang tidak merokok akan merasa terganggu.  Merokok sekarang ini sudah tidak mengenal umur dari mulai anak sekolah sampai orang tua. Merokok jika dilihat dari sudut kesehatan banyak sekali dampak negatifnya, jika saya baca dibungkus rokok ada tulisan merokok dapat menyebabkan impotensi, kegugururan jika ibu hamil, hipertensi, jantung dan lain-lain.

Nah jika dilihat dari sudut kesehatan saja tidak ada manfaatnya, apalagi jika ditinjau dari segi ekonomi. Dalam satu hari anggap saja merokok habis 1 bungkus, maka dalam waktu  1 bulan menghabiskan rokok sebanyak 30 bungkus. Andaikan saja 1 bungkus rokok harganya Rp 10.000,- maka dalam waktu sebulan akan menghabiskan biaya untuk rokok sebesar Rp 300.000,- angka tersebut termasuk besar menurut saya.

Indonesia memiliki jumlah penduduk  sekitar 237,6  juta  jiwa data dari media Indonesia,  dari jumlah tersebut  taksiran yang merokok aktif sekitar 65 juta perokok atau 28 % per penduduk sumber nusantara ku. Jumlah tersebut termasuk masuk dalam kategori 3 besar didunia setelah Cina dan India. Andaikan saja penduduk Indonesia yang merokok tadi, berhenti merokok sebanyak 1 juta orang dan uangnya yang Rp 300.000,- tiap bulan untuk beli rokok dan disumbangkan maka dalam waktu 1 tahun akan menghasilkan uang yang sangat fantastik. Perhitungannya Rp 360.000 x 1000.000 jiwa = 3,6 trillyun jumlah yang sangat besar sekali.

Sementara penduduk Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan, sering terjadi bencana alam, pendidikan tidak merata, biaya kesehatan sangat tinggi. Andaikan uang tadi disumbangkan dan dikelola dengan baik maka akan mengurangi beban pendidikan, menekan kemiskinan, biaya kesehatan bisa ditekan masalah bencana alam bisa disumbang dan sebagainya.

Memang ini perlu kajian yang mendalam dan bagaimana teknisnya mungkin ada yang lebih kompeten. Tidak merokok selain baik untuk kesehatan, maka kita bisa meringankan beban saudara kita yang sangat membutuhkan. Kita bisa jadi bapak asuh misalnya, atau menyumbang lansung tetangga kita yang kesusahan dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun