Mohon tunggu...
Aprohan Saputra
Aprohan Saputra Mohon Tunggu... Freelance Writer and Layouter -

Tetap Berpikir Merdeka! -aku nge-kompasiana cari banyak teman, jadi yang mau follow akunku jangan ragu-ragu- Tabikpun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemerintah Kini "Main Sinetron"

15 Mei 2018   19:39 Diperbarui: 15 Mei 2018   20:18 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit agak aneh dengan sikap pemerintah saat ini, satu sisi sikapnya terlihat seperti prihatin dengan teror bertubi2. Namun, disisilain pemerintah terlihat santai menanggapinya tanpa ada kebijakan, yang menurut saya standar, belum berarti apa2.

Malah, sikap pemerintah terlihat seperti memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan pihak2 oposisi, dengan mengambinghitamkan penerbitan UU Anti-Terorisme oleh legislator sebagai kunci penanggulangan terorisme.

Padahal yang kita tahu, UU tersebut sudah rampung tinggal menunggu pengesahan dari pemerintah. Terhambat karena keegoisan pemerintah tentang memaknai/deskripsi terorisme, yang terbilang akan menimbulkan penanganan hukum yang semena2.

Kenapa, menurut saya, dalam hal ini justru pemerintah yang egois, karena penerbitan UU bukan dibuat/dibahas oleh satu kubu legislatif dari oposisi saja, melainkan yang ikut membahasnya juga dari partai pendukung/pro pemerintah.

Presiden yang seharusnya mengeluarkan kebijakan yang mendesak, tapi malah menimbulkan pertanyaan baru, dengan mengeluarkan pernyataan bersayap, "Jika UU Anti-Terorisme tidak rampung, bulan depan saya terbitkan Perppu".

Pertanyaannya, jika benar2 keadaan saat ini mencekam, kenapa harus menunggu bulan depan? Monggo terbitkan saja Perppu-nya, sampeankan presidennya. Sehingga tidak memberikan ruang  bagi kelompok2 untuk menyalahkan keadaan.

Selain itu, pemerintah (dalam hal ini Menhan) juga telihat tidak mau mengakui kalau kejadian2 yang selama ini terjadi akibat kelalaian/kecolongan.

Padahal, perangkat/fasilitas keamanan sepenuhnya yang bertanggung jawab adalah pemerintah, tapi malah korban2 belakangan yang berjatuhan justru terjadi dimarkas2 pihak keamanan. Situ masih sehatkan?

@aprohansaputra

#LawanTerorisme

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun