Kapal berlayarÂ
(AprNa)Â
Dimana ada seuntai bunga yang sedang bercengkrama
Tentang kata PAMIT yang terdengar pahit
Tentang sepi yang menjadi sunyi
Dalam gelap kelabu diruang gema
Sadarilah untuk sadar dalam kesadaran
Ada kapal yang sudah berlabuh dalam dermaga
Kapal gagah yang sedang menaungi samudera
Entah, aku hanya mampu berpuisi pada raut rembulan di kejauhan
Aku hanya mampu menyandarkan kepalaku pada rumah yang sejuk
Kini akupun menyadari nyatanya kamu bukan tempat untuk berlabuh
Cukup...
Jeritan cinta yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata
Diamku caraku mengagumi mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H