Hormon endorphin berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan stres pada tubuh seseorang. Sehingga mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan hormon endorphin adalah salah satu cara menjaga mental tetap sehat.
Ketiga, selama masa work form home atau karantina masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, perasaan bosan seringkali muncul. Mencoba memulai hobi atau skill baru di masa pandemi akan menambah kebahagiaan tersendiri. Keempat, manusia sejatinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dalam menjalani kehidupan. Interaksi fisik yang terjadi selama pandemi jauh berkurang dari sebelumnya, akan tetapi kemajuan teknologi dapat membantu masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Bertukar kabar melalui platform media sosial dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan rasa kepedulian antarsesamaPertama, masyarakat tetap mengumpulkan informasi terkait Covid-19 dari instansi yang kredibel seperti satgas Covid-19 atau WHO. Informasi yang kredibel akan memudahkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan penularan Covid-19 sehingga muncul rasa aman dalam diri karena telah berusaha dengan maksimal menghindari virus Covid-19. Kedua, rokok dan minuman beralkohol memang menimbulkan rasa tenang tetapi memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan, sebaiknya mengonsumsi rokok dan minuman beralkohol dihindari. Masyarakat dapat mengonsumsi buah-buahan seperti pisang atau alpukat dan coklat hitam untuk meningkatkan kadar hormon endorphin dalam tubuh. Hormon endorphin berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan stres pada tubuh seseorang. Sehingga mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan hormon endorphin adalah salah satu cara menjaga mental tetap sehat.Ketiga, selama masa work form home atau karantina masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, perasaan bosan seringkali muncul. Mencoba memulai hobi atau skill baru di masa pandemi akan menambah kebahagiaan tersendiri. Keempat, manusia sejatinya adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dalam menjalani kehidupan. Interaksi fisik yang terjadi selama pandemi jauh berkurang dari sebelumnya, akan tetapi kemajuan teknologi dapat membantu masyarakat untuk berinteraksi satu sama lain. Bertukar kabar melalui platform media sosial dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan rasa kepedulian antar sesama.Masyarakat yang mengalami stres berkepanjangan selama masa pandemi sebaiknya berkonsultasi kepada psikolog, psikiater atau tenaga professional lainnya. Mencari pertolongan bukanlah hal yang memalukan, melainkan suatu kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.
Olahraga Juga Dimasa Pandemi
 Adanya warga negara yang senantiasa melakukan berbagai kegiatan olahraga diharapkan dapat menciptakan negara Indonesia dengan penduduk yang sehat dan bugar. Hal tersebut pun sejalan dengan program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia yang menjadikan olahraga atau aktivitas fisik sebagai salah satu bagian dari PHBS dan sekarang ini semakin gencar dipromosikan oleh Kemenkes RI sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Pentingkah olahraga di kondisi pandemik Covid-19?
Olahraga atau aktivitas fisik sebagai bagian dari PHBS merupakan hal yang sangat penting di masa pandemik Covid-19 yang masih berlangsung saat ini. Dikutip dari International Journal of Cardiovascular Science, olahraga atau aktivitas fisik, terutama pada intensitas dan durasi sedang, dapat mendukung respon imun dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sedangkan, olahraga dengan intensitas tinggi dan berkepanjangan tidak disarankan untuk dilakukan karena dapat menyebabkan imunosupresi atau menurunkan imunitas tubuh.Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga atau aktivitas fisik dapat mencegah terjadinya gangguan mental yang dialami oleh sebagian orang karena adanya penerapan karantina dan isolasi, maupun jaga jarak (physical dystancing) akibat pandemik Covid-19. Gangguan mental tersebut misalnya depresi, kecemasan, sindrom kelelahan dan stress.Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga atau aktivitas fisik dapat mencegah terjadinya gangguan mental yang dialami oleh sebagian orang karena adanya penerapan karantina dan isolasi, maupun jaga jarak (physical dystancing) akibat pandemik Covid-19. Gangguan mental tersebut misalnya depresi, kecemasan, sindrom kelelahan dan stress.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H