Untuk meringankan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meluncurkan kredit usaha rakyat (KUR) supermikro dengan bunga 3% per tahun. Sebelumnya, bunga KUR pernah mencapai 12%, kemudian 9%, sampai akhirnya turun menjadi 6%, dan kini 3% per tahun. Nilai penyaluran KUR di Jawa Tengah pada 2022 mencapai Rp 55,27 triliun. Hal ini membuat Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah penyaluran KUR tertinggi di Indonesia.
KUR supermikro sejalan dengan program UMKM Naik Kelas. Program ini memungkinkan Pemprov Jawa Tengah mendampingi UMKM dengan akses modal yang telah disediakan. Selain itu, ada juga Lapak Ganjar yang dimanfaatkan 2.932 pelaku usaha dan pembuatan heterospace bagi pelaku UMKM.
5. Pemberantasan Kemiskinan dan Stunting
Pada Masa pemerintahannya Gubernur Jawa Tengah Hi Ganjar Pranowo telah mengentaskan sekitar 1 juta orang miskin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Jateng tinggal 10,93% pada 2022 atau setara 3,83 juta jiwa. Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan 2021 yang mencapai 4,1 jiwa atau 11,79%. Angka kematian ibu (AKI) juga menurun sekitar 52%. Data Dinas Kesehatan Jawa Tengah pada 2021 menunjukkan jumlah kasus AKI mencapai 1.011 dan turun 526 kasus menjadi 485 pada 2022.
Jawa Tengah memiliki Kartu Jateng Sejahtera (KJS) yang diluncurkan sejak 2017. Sebanyak 12.764 warga miskin tidak produktif dan belum tersentuh bantuan terjaring program tersebut. KJS merupakan program bantuan sosial tunai dengan sasaran warga miskin tidak produktif, penyandang disabilitas, serta penderita penyakit kronis. Setiap penerima mendapat bantuan Rp 3 juta setahun dan dicairkan setiap 3 bulan. Tahun ini, nilai bantuan meningkat menjadi Rp 4,4 juta per tahun.
Sejak periode pertama kepemimpinannya di Jateng pada 2013 hingga 2022, Ganjar telah merehabilitasi 1.041.894 unit rumah tidak layak huni di seluruh kabupaten/kota. Pembiayaannya melalui APBD, corporate social responsibility (CSR), dan filantropi.
Ada juga program "Tuku Lemah Oleh Omah" yang digulirkan sejak 2020. Program ini telah banyak mewujudkan impian warga miskin memiliki hunian sendiri. Pada 2020 dibangun 200 unit rumah, lalu 186 unit pada 2021. Tahun lalu, jumlahnya meningkat menjadi 253 unit dan. tahun ini akan dibangun 615 unit unit rumah layak huni.
6. Investasi
Gubernur Ganjar Pranowo terus berupaya mendongkrak pertumbuhan investasi. Ganjar memancing para investor melalui Koridor Ekonomi Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (Keris) Jateng. Keris Jateng merupakan forum koordinasi antara satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Jateng dan Bank Indonesia untuk menguatkan layanan, promosi, dan kebijakan investasi agar lebih profesional dan proaktif. Forum yang dibentuk sejak 2018 terbukti bisa menarik investor sekaligus meningkatkan daya saing global dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Potensi investasi di Jawa Tengah, terutama di bidang pertanian dan pariwisata. Jumlah investasi tahun lalu tercatat Rp 44,99 triliun dengan perincian penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 26,82 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp 18,17 triliun.
7.Perlindungan Anak