Mohon tunggu...
Apriyan Sucipto SH MH
Apriyan Sucipto SH MH Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Vivere Pericoloso

Apriyan Sucipto, SH,M.H anak ke 4 Dari 4 Bersaudara. Punggawa di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dirgahayu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ke-43

6 Maret 2023   13:56 Diperbarui: 7 Maret 2023   07:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu Taman Nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat, TN GGP ditetapkan pada tanggal 06 Maret 1980, yang berarti Taman Nasional ini merupakan Taman Nasional yang tertua di Indonesia. didirikan dengan tujuan untuk meng-Konservasi ekosistem dan flora pegunungan yang cantik di Provinsi Jawa Barat. dengan Luas sekitar 24.270,80 Hektar, dengan wilayah yang mencakup 2 (dua) Gunung yakni Gunung Gede dan Gunung Pangrango. dan sekitarnya.

Dalam kisah hikayat Cerita Dongeng Tanah Sunda, yang berjudul " Bujangga Manik " dari sekitar abad ke 13 telah menyebut tempat dengan sebutan "Puncak" dan Bukit Ageung" yakni (Gunung Gede).. atau dengan sebutan lain " Hulu wana na Pakuan ". yang merupakan dipercayai oleh sesepuh dan masyarakat setempat pada masa itu ada jalan kuno antara kota Bogor dan Cianjur, yang melintasi lereng utara Gunung Gede disekitar Cipanas (Google Maps-sekarang)

Pada masa jaman ekspansi dan penjajahan Belanda sekitar tahun 1720-28 wilayah yang sumber sitar Gede Pangrango tumbuh menjadi area pertanian, terutama perkebunan, kemudian tahun 1728 - Masa ekspansi penjajahan jepang, dimulai perkebunan teh didaerah sekita Ciawi dan Cikopo. yang merubah landskap daerah Pertanian dan Perkebunan sekitar lereng Gede Pangrango.

Kawasan Gede pangrango juga menjadi tempat Favorit bagi para peneliti lokal dan domestik., yang merupakan tempat penelitian tertua di Indonesia. banyaknya  peneliti yang berkunjung ke tempat ini tak bisa lepas dari korelasi pembangunan dan eksistensi Kebun Raya Cibodas yang berada di bawahnya. yang erdiri tahun 1830 oleh Tajlisman, dengan harapan pendiriannya bertujuan untuk sebagai kebun aklimatisasi, bagi tanaman tanaman yang berpotensial  untuk di budidaya dan dikembangkan dalam perkebunan, kebun percobaan yang merupakan cikal bakal dari Kebun Raya (Ik.1870- Deandels)

Kemudian, disadari begitu pentingnya site dan Eksistensi Ekosistem yang ada di sekitar Gunung Gede -Pangrango, maka Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Menteri Pertanian menunjuk Kawasan Hutan Gunung Gede Pangrango seluas 14.000 Ha, yang mencakup kedua puncak Gunung beserta tutupan hutan di lereng-lerengnya sebagai Kawasan Suaka Alam/Cagar Alam(CA), dan Kemudian pada Tanggal 06 Maret 1980 Cagar alam ini digabungkan dengan beberapa Cagar Alam yang berdekatan dan dtingkatkan statusnya menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango - yang merupakan salah satu dari lima Taman Nasional yang pertama di Indonesia dengan luas sekita 15.196 Ha.

Kemudian pada tahun 2003 melalui surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor :174/KPTS-II/2003 tanggal 10 Juni 2003 tentang Penunjukkan dan Perubahan Fungsi kawasan Cagar Alam, Taman Wisata Alam , Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas pada Kelompok Hutan Gunung Gede Pangrango kemudian diperluas dengan area Kawasan hutan yang berdekatan  yang merupakan semula bagian dari Wilayah Hutan Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten menjadi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango  dengan luas sekitar 22.851,03 Ha Kemudian melalui Surat Keputusan Menhut RI No SK.3683/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 08 Mei 2014 Kawasan Hutan TNGGP diperluas dan ditetapkan menjadi 24.270,80 Ha.

Ada 2 (dua) Iklim di Sekitar TNGGP yaitu Musim Kemarau dari bulan Juni sampai Oktober, dan Musim Penghujan dari bulan November sampai dengan April, selama bulan Januari sampai dengan Februari, hujan yang disertai dengan angin yang kencang dan terjadi cukup sering, sehingga berbahaya untuk pendakian. Hujan juga turun ketika musim kemarau, yang menyebabkan Kawasan TNGGP memiliki curah hujan dengan rata-rata pertahun sekitar 4,000mm. dan memiliki suhu kelembapan di sekitar Cibodas 23"C

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki kekayaan Fauna dan Flora, tercata dan teregistrasi lengkap di database Dirjen KSDAE.  Selamat Ulang Tahun Gunung Gede Pangrango, Tetap Perkasa, Tetap Lestari, Salam Konservasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun