Mohon tunggu...
Apriyan Sucipto SH MH
Apriyan Sucipto SH MH Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Vivere Pericoloso

Apriyan Sucipto, SH,M.H anak ke 4 Dari 4 Bersaudara. Punggawa di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pertambahan Pendapatan Masyarakat dari Sektor Pariwisata di Provinsi Lampung

7 Februari 2023   11:21 Diperbarui: 7 Februari 2023   11:30 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pariwisata memiliki peranan penting dalam sebagai salah satu sektor penerimaan devisa serta sebagai salah satu kiat jitu pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,  khususnya dalam upaya mengurangi jumlah pengangguran secara nasional dan meningkatkan produktivitas nasional.

Pariwisata merupakan serangkaian kegiatan yang merupakan mata rantai kegiatan ekonomi yang sangat panjang, yang melibatkan banyak pihak, serta menyerap tenaga kerja sehingga meningkatkan  pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dari hasil penjualan barang maupun jasa. industri Parawisata terdiri dari : Restoran, Penginapan, Pelayanan Perjalanan, Transportasi, Pengembangan Daerah Tujuan Wisata, Fasilitas rekreasi, serta Atraksi wisata.

Lampung sebagai salah satu Provinsi di Indonesia, memiliki banyak potensi dilihat  dari kondisi geografis yakni Pegunungan dan Sepadan Pantai. kemudian ditunjang dengan keberadaan  dua (2)  Taman Nasional, yakni Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Taman Nasional Way Kambas. yang kaya akan jenis vegetasi pepohonan dan hewan satwa yang dilindungi. Secara nasional, pendapatan devisa yang bersumber dari sektor kehutanan mencapai U$ 4,26 Miliar/tahun. (2022). Sumber sumber Devisa Negara antara lain sebagai berikut :

1. Ekspor hasil bumi dan Pertambangan

2. Pariwisata

3. Pinjaman Luar Negeri dan

4. Hibah.

Sektor  Pariwisata mampu menyerap dan menyediakan lapangan pekerjaan, karena Pariwisata melibatkan banyak pihak, personal dan lembaga, terutama masyarakat lokal.  masyarakat berperan aktif dalam proses kegiatan panjang mata vrantai ekonomi dibidang pariwisata.

SUMBER PENDAPATAN MASYARAKAT LAMPUNG

Menurut Jenis dan Klasifikasi nya, Sumber Pendapatan Masyarakat Lampung terbagi menjadi ke dalam kelompok 5 Sektor, yakni :

1. Pertanian dan Perkebunan  40 %

2. Pegawai Negeri dan Swasta  15 %

3. Pedagang / Wiraswasta - 25 %

4. Nelayan - 10 %

5. Buruh Harian Lepas. - 10 %

Kemudian, ada 9 Konsep Klasifikasi pendapatan masyarakat,  yakni :

1. Wilayah Domestik dan Regional yakni " Transaksi Eknomi yang terjadi diwilayah Domistik suatu daerah tanpa memperhatikan  apakah bersumber dari masyakarat sekitar (residen) dan/atau Masyarakat luar daerah (non residen)".

 

2. Produk Domestik  yakni  "Barang dan Jasa yang beroperasi di wilayah Domestik dengan memperhatikan sumber bahan baku asal produk Barang dan Jasa tersebut, apakah bersumber dari Masyarakat sekitar dan/atau bersumber dari masyarakat dari luar kota, kemudian Pendapatan dan/atau Pertambahan nilai Ekonomi dari Kegiatan tersebut disebut Pendapatan Domestik."

 

3. Produk Regional  yakni  " Pendapatan yang bersumber dari produk domestik ditambah dengan pendapatan yang bersumber dari faktor produksi dan/atau olahan yang bersumber dari residen dan dibayarkan ke daerah luar, sehingga Produk regional adalah Produk yang ditimbulkan oleh faktor faktor produksi yang dimiliki oleh Masyarakat Lokal dan/atau Residen "

4. Residen dan Non Residen yakni  " Kegiatan ekonomi yang berdasar pada Kewilayahan,  serta Kegiatan produksi dan/atau Ekonomi tersebut di hitung dengan periodik selambat lambatnya 1 tahun"

5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas Dasar harga Pasar yakni "jumlah nilai tambah bruto ( grass value added ) yang berasal dari seluruh rangkaian kegiatan sektor perekonomian di seluruh wilayah."

6. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) atas Dasar Harga Pasar. yakni ada "pembeda di Faktor Penyusutan pada serangkaian pendapatan dari kegiatan ekonomi"

7. Produk Domestik Regional Neto (PDRN) atas Dasar biaya Faktor. yakni "konsep biaya faktor di sini dan konsep harga pasar di atas, ialah karena adanya pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi. Pajak tidak langsung ini meliputi pajak penjualan, bea ekspor dan impor, cukai dan lain-lain pajak, kecuali pajak pendapatan dan pajak perseorangan. Pajak tidak langsung dari unit-unit produksi dibebankan pada biaya produksi atau pada pembeli hingga langsung berakibat menaikkan harga barang. Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang berakibat menaikkan harga tadi, ialah subsidi yang diberikan pemerintah kepada unit-unit produksi, yang bisa mengakibatkan penurunan harga. Jadi pajak tidak langsung dan subsidi mempunyai pengaruh terhadap harga barang-barang, hanya yang satu berpengaruh menaikkan sedang yang lain menurunkan harga, hingga kalau pajak tidak langsung dikurangi subsidi akan diperoleh pajak tidak langsung neto. Kalau Produk DOmestik Regional Neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto, maka hasilnya adalah Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor"

8. Pendapatan Regional yakni  "konsep-konsep yang diterangkan di atas dapat diketahui bahwa Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor itu sebenarnya merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi disuatu daerah. Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor, merupakan jumlah dari pendapatan yang berupa upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan yang timbul atau merupakan pendapatan yang berasal dari daerah tersebut. Akan tetapi pendapatan yang dihasilkan tadi, tidak seluruhnya menjadi pendapatan penduduk daerah itu, sebab ada sebagian pendapatan yang diterima oleh penduduk daerah lain, misalnya suatu perusahaan yang modalnya dimiliki oleh orang luar, tetapi perusahaan tadi beroperasi di daerah tersebut, maka dengan sendirinya keuntungan perusahaan itu sebagian akan menjadi milik orang luar yaitu milik orang yang mempunyai modal tadi. Sebaliknya kalau ada penduduk daerah ini yang menambahkan modalnya di luar daerah maka sebagian keuntungan perusahaan akan mengalir ke dalam daerah tersebut, dan menjadi pendapatan dari pemilik modal. Kalau Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor dikurangi dengan pendapatan yang mengalir ke luar dan ditambah dengan pendapatan yang mengalir ke dalam, maka hasilnya akan merupakan Produk Regional Neto yaitu merupakan jumlah pendapatan yang benar-benar diterima oleh seluruh yang tinggal di daerah yang dimaksud. Produk Regional Neto inilah yang merupakan Pendapatan Regional. "

9. Pendapatan Perkapita yakni " pendapatan regional ini dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu Pendapatan Perkapita  "

(Bersambung )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun