sumber gambar: playsport.tv
Memasuki tahun 2015, PSSI punya fokus baru pada sepakbola wanita yang selama ini dilupakannya. Diabakainnya sepakbola wanota oleh PSSI memang membuat sepakbola wanita Indonesia mengalami kemunduran pesat. Sudah hampir 2 tahun tim nasional sepakbola putri sama sekali tidak pernah menjalani pertandingan internasional, tak ada wadah kompetisi dalam negeri bagi pesepakbola putri. Wajar Indonesia di level Asia Tenggara saja berada di papan bawah, kalah dari Laos, Kamboja, atau Filipina, jangan dibandingkan dengan Thailand yang timnas putrinya lolos ke Piala Dunia wanita.
Karena berbagai kondisi, khususnya desakan dari FIFA, PSSI akhirnya 'dipaksa' kembali melirik sepakbola wanita. Setelah tahun 2014 menggelar turnamen Pertiwi Cup, 2015 ini PSSI merencanakan menggelar Liga Sepakbola Wanita (baca: PSSI Ingin Buat Liga Sepakbola Wanita? Tak Usah Terlalu Muluk), selain itu timnas sepakbola wanita direncanakan mengikuti Piala AFF Women 2015. Dari Drawing yang sudah dilakukan, Indonesia berada di grup maut bersama Australia, Thailand, dan Laos. Cukup aneh, drawing yang menempatkan 2 unggulan utama Australia dan Thailand dalam satu grup. Hasil realistis melihat kondisi sepakbola wanita mungkin cukup terhindar dari juru kunci dan tidak jadi lumbung gol seperti edisi sebelumnya.
Berkaca pada tren naturalisasi (atau memanggil pemain keturunan, jika tak mau disebut naturalisasi) yang dilakukan Indonesia akhir-akhir ini pada tim putra, tak ada salahnya menggulirkan pemikiran agar PSSI mau memanggil talenta sepakbola putri berdarah Indonesia yang tersebar di luar negeri. Menurut saya, kondisi sepakbola wanita Indonesia justru lebih membutuhkan jasa pemain keturunan dibanding tim putranya. Sepakbola wanita nyaris tak ada gairah lagi, kehadiran pemain keturunan diharapkan mampu mendongkrak lagi gairah sepakbola putri Indonesia, sehingga memicu bakat-bakat putri yang berminat dan menggeluti sepakbola.
Berikut nama-nama sebagian pemain sepakbola wanita keturunan Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia:
1. Rebecca Kiting (Canberra United-Australia)
Rebecca Kiting merupakan pemain bertahan Canberra United, gadis ini masih berusia 23 tahun. Rebecca merupakan keturunan Indonesia dari ayahnya Toni Kiting yang berasal dari NTT.
2. Riana Nainggolan (AS Roma-Belgia)