Disituasi politik yang kian memanas ini redahkan dengan persatuan bangsa dan semangat bhineka tunggal ika, boleh beda pilihan, tetapi yang kita memiliki visi yang sama yaitu kesejahkeraan bangsa Indonesia, Lupakan masalah " kecebong dan kampret", serta perdebatan karena perbedaan ras. agama dan budaya  yang selalu menghiasi di media sosial. Kita bukan hanya berfokus pada berita-berita yang menjatuhkan beberapa pihak, mari fokus pada tujuan nasional bangsa, agar tidak ada lagi ujaran kebencian dan perang komentar "jahat" baik di media sosial mapun di dunia nyata.Â
Isu-isu palsu yang tersebar luas dimasyarakat turut meramaikan situasi politik di tanah air. maka dari itu masyarakat haruslah bijak dalam menghadapi isu palsu yang tidak sesuai fakta, jangan mudah termakan ataupun terhasut tanpa melihat fakta yang ada yang akan membuat perpecahan dan membuat masyarakat menjadi kubu-kubu dari pihak tertentu.Â
Untuk menjadi pemimpin bangsa  tidaklah mudah banyak yang harus disiapkan, Ketangguhan, mental yang kuat, kecerdasan, amanat serta kejujuran. Pemimpin pasti mempunyai kelemahan baik terlihat di pandangan maupun yang disembunyikan. membanding-bandingkan pemimpin terdahulu, yang sedang memimpin maupun yang akan memimpin bangsa ini diperiode berikutnya adalah hal yang wajar, bukan untuk diperdebatkan dan dibesar-besarkan hingga menimbulkan sigma negatif pada pemerintahan.
Pemimpin dan rakyaktnya haruslah bersatu, walaupun perbedaan pendapat atau pertentangan yang pasti selalu ada demi mencapai tujuan nasional bangsa indonesia sesuai dengan pembukaan undang undang dasar 1945 alenia 4"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial"Â
2019, Indonesia memilih, kalah menang urusan belakang, Sukseskan  pemilihan 2019, Stop menyebarkan isu-isu tidak sesuai fakta yang tidak  bisa dipertangung jawabkan kebenarannya, Kita adalah satu, kita bukan  mereka, kita bukan dia, kita bukan saya, kita bukan kamu tapi kita  adalah bangsa Indonesia yang merdeka dan cerdas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H