Di ruang temu,
Koper masih saja berserak,
Sambutan sore itu tarian hujan.
Serta merta menutup diri,
Menutup mungkin yang tidak terjadi.
Mungkin untuk saat tiada pasti.
Tontonan malam itu,
Setelah berkumpul meringkuk satu-satu dalam selimut.
Tak ada kata meruak,
Dan gelegak tawa beberapa insan tertelan malam,
Itu pun, aku jua kau masih saja berkabut kata.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!