Cantik, anak gadis bernama Cantika
-oh Cancon, panggilan akrabnya.
Tidak sembarang cantik,
Sebab, imbangnya bukan hanya mata yang tertarik.
Cantik, Cantika.
Merupa peluk tanpa mengemis,
habiskan miris tertangis,
bahkan balutnya jua tak tanggung...
"Genggam jemarimu, mari berdoa" bisiknya.
Cantika,
senyumnya mengulas di arena tanding.
kelu, kelu, ia tantang berpeluh.
hingga riuh tepuk tangan menjadi saksi,
bahkan tak enggan, nyala mendekap,
bara hangat 'kamu keren sekali, Kawan', ucapnya pada lawan.
aih, Cantiknya berkali tak tertanggung lagi.
Dia, cantik.
seseorang terlahir cantik saat dunia lupa relaksasi
dan berfokus pada alam yang senang sekali adegan seleksi.
serta dia ada, dia buka mata, ya, cantik sekali.
Cantika,
Anak gadis yang perlu kau kenal dalam baris-baris puisiku,
tidak akan tenggelam,
bahkan goyahnya saja dipeluk erat oleh bait-bait harapan.
Cantik, namanya Cantika.
-Cancon panggilan akrabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H