Mohon tunggu...
Aprillio Tyh
Aprillio Tyh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengunjungi Museum Pancasila Sakti

27 Desember 2022   11:40 Diperbarui: 27 Desember 2022   15:52 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman dan kunjungan di museum Pancasila sakti bersama teman-teman, kami dari universitas Unisma 45 Bekasi. Jumat 11 November 2022, Yang berkunjung ke museum Pancasila sakti atau disebut lubang buaya. Museum ini bertempat di jalan monumen Pancasila sakti RT.1/RW.9 lubang Buaya Kecamatan Cipayung kota Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta 138 10

  Kami berkumpul terlebih dahulu Di universitas Islam 45 Bekasi, Sekitar 09.30 saya dan teman-teman berangkat menuju monumen Pancasila, Saya menempuh perjalanan yang sedikit terlambat macetnya kota Jakarta sesampainya di museum saya membeli tiket masuk seharga Rp.15000 per motor yang ditumpangi dua orang di sana saya melaksanakan sholat terlebih dahulu setelah itu kami berkumpul kembali dan mengunjungi beberapa tempat bersejarah yaitu sumur tua, rumah penyiksaan, pos komando dapur umum, Dan masih banyak peninggalan sejarah lainnya Di museum Pancasila sakti.

Sumur Tua

Dokpri
Dokpri
Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu sumur maut/sumur tua tempat di mana para pahlawan kita di kuburkan di dalamnya, Sumur ini ber kedalaman 12m dan berdiameter 75cm sumur ini menjadi tempat saksi Bisu kekejaman dan kejahatan Gerombolan para PKI. Di sumur ini ditemukan 7 jenazah pahlawan dan diangkat pada 4 Oktober 1965 dengan keadaan tidak layak penuh luka karena penganiayaan gerombolan PKI.

Rumah penyiksaan

Dokpri
Dokpri

Tidak jauh dengan sumur maut, kami mengunjungi rumah kecil yang disebut dengan rumah penyiksaan, Di sini para pahlawan dianiaya oleh para gerombolan PKI, Begitu kejamnya mereka kepada para pahlawan kita

Pos Komando

Dokpri
Dokpri

Tempat berikutnya kami kunjungi adalah sebuah rumah kecil yang dijadikan sebagai pos komando di dalam rumah ini terdapat beberapa benda yang dijaga dipertahankan keasliannya seperti mesin jahit kursi meja dan tempat tidur.

Dapur umum

Dokpri
Dokpri

Kami langsung bergegas ke sebuah rumah kecil yaitu rumah dapur umum, Tempat ini digunakan sebagai dapur umum seperti rumah pos komando rumah ini pun dipertahankan keasliannya bentuk rumahnya dan isi rumahnya sampai beberapa perabotan yang terdapat di dalamnya.

Terima kasih kurang lebih seperti itu gambaran museum Pancasila sakti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun