Kita adalah keturunan nabi Adam, maka itu sepatutnya harus meniru bagaimanacaranya Nabi Adam dalam menyikapi kegagalannya, karena dalam hidup pasti akan ada kegagalan-kegagalan. Karena yang paling baik ya iya lah bukan kegagalannya tapi ada lagi kita merasa sangat terpuruk dan kegagalan tersebut.
Nah, itulah yang dikawatirkan ketika kita selalu memuji anak kita. Ketika anak ia akan merasa sulit untuk bangkit lagi secara mandiri.Â
Lalu sebenarnya bagaimana caranya memuji anak dengan efektif dan tepat? Simak ulasan di bawah ini, yuk.Â
Puji perliakunya, bukan orangnya.
Alih-alih : "Anak mama pinterr dan cantik, yaa" (itu pujian orang nya)
Coba gunakan ini : "Alhamdulillahhh, mama seneng banget, ya. Ngeliat anak mama tekun banget belajarnya" (pujilah perilaku tekun belajar anak)
Jadi itu kenapa kita perlu memuji perilakunya, karena namanya perilaku itu kita akan membuat anak kita ada kecenderungan atau kesukaan untuk melakukan ulang perilaku tersebut.Â
Dengan membuat kita memuji perilaku anak yang baik, kita juga akan memperbesar lingkar lingkar keinginan untuk anak berbuat baik jauh lebih besar lagi.
Puji perilaku dengan spesifik (apa dan bagaimana)
Alih-alih : "pinter ya udh bantu mama"
Coba gunakan ini : "makasih ya, nak, udah bantu mama buang sampah ditempat nya" atau "makasih ya, nak. Selama mama masak, mama merasa terbantu. Karena tadi kamu mau main dengan adikmu".Â
Hal ini agar anak merasa bahwa yang dilakukannya benar.Â
Perlu sampaikan perasaan kita
Jangan sampai ada sesuatu dibalik pujian yang diberikan
Alih-alih : "alhamdulillahhh, gitu dong. Jangan kayak kemarin-kemarin"
Coba gunakan ini : "alhamdulillahhh, anak mama rajin sekali belajarnya"
Jadi, ayah bunda jangan sampai pengujian kesalahan-kesalahan anak.
Cukup pujii anak secara efektif, dengan memuji perilaku bukan orangnya, pujilah dengan spesifik (apa dan bagaimana), dan sampaikan perasaan kita tanpa perlu mengungkit kesalahan-kesalahan anak. Semoga bermanfaat dan bisa membuat anak kita menyenangi hal-hal kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H