Mohon tunggu...
Aprilia Putri Cahyani
Aprilia Putri Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Akhlak yang Baik

19 Desember 2023   09:58 Diperbarui: 19 Desember 2023   09:58 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhlak yang baik adalah menjadi sebab utama kebahagiaan kita di dunia dan akhirat dan menyebabkan Allah ridha kepada kita dan Allah akan memasukkan kita ke surga. Sebaliknya akhlak yang buruk akan menyebabkan kecelakaan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW pernah ditanya oleh shahabat beliau, "Ya Rasulullah, apa yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga ?". Beliau SAW menjawab, "Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik". Di dalam hadits disebutkan :
: : . : . 3: 245 : 2072

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga, maka beliau menjawab, "(Sesuatu yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga) yaitu taqwa kepada Allah dan akhlaq yag baik". Dan beliau pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak menyebabkan orang masuk neraka, maka beliau menjawab, "(Sesuatu yang paling banyak menyebabkan orang masuk neraka) yaitu mulut dan kemaluan". [HR.Tirmidzi juz 3, hal. 245, no. 2072, ia berkata : Ini hadits shahih gharib]

Maka hendaklah kita berakhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk. Orang yang pandai tetapi akhlaknya buruk jauh lebih berbahaya daripada orang yang bodoh. Namun orang yang pandai dan akhlaknya baik akan berguna bagi dirinya, bagi orang lain, nusa, bangsa dan agama. Diantara akhlak yang baik yang merupakan pokok ajaran Islam adalah kita harus bersyukur kepada Allah SWT dengan bertakwa kepada-Nya. Allah SWT telah memberi kenikmatan kepada kita dengan kenikmatan yang banyak. Allah telah menciptakan kita yang tadinya tidak ada. Allah telah menciptakan kita dalam sebaik-baik bentuk. Allah juga memberi kepada kita kenikmatan-kenikmatan lain yang kita tidak bisa menghitungnya. Oleh karena itu wajib kita bersyukur kepada Allah atas nikmat-Nya, dengan beriman kepada-Nya dan mengagungkan-Nya dengan sepenuh hati, menyembah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya, taat kepada-Nya, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, walaupun tidak ada orang yang melihatnya. Kita wajib mencintai Allah melebihi dari segalanya, dan berdoa mohon pertolongan hanya kepada-Nya, serta bertawakal hanya kepada-Nya. Setelah kita mengagungkan Allah penuh dengan kecintaan, maka kita wajib mengagungkan Rasulullah SAW dan mencintai beliau melebihi dari cinta kita kepada ayah, ibu, anak, diri kita, bahkan manusia seluruhnya. Rasulullah SAW bersabda :

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman, ia berkata: Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya dan anaknya". (H.R Bukhari No 13).
Rasulullah SAW datang dengan membawa agama Islam dan dengan perantaraan beliau kita mengenal Allah Tuhan semesta alam, bisa membedakan yang haq dan yang batil, yang halal dan yang haram, maka kita wajib mencintai beliau dengan setulus hati. Dan cinta kita kepada Rasulullah SAW dengan mengikuti ajarannya, merupakan bukti cinta kita kepada Allah. Kita wajib taat kepada Rasulullah SAW. Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan memasukkannya ke surga. Bukti taat kita kepada Rasulullah SAW adalah dengan melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. Allah SWT berfirman diantara akhlak Islam ini, kita wajib berbakti kepada kedua orang tua. Keduanya kita mencintai kita setulus hati, memberikan apa saja yang mereka punya, tidak mengharapkan kembali. Kita wajib mencintai kedua orang tua kita dengan setulus hati, menghormatinya dan memperlakukannya dengan sesuatu yang membuat mereka senang dan ridho. Memperhatikan nasihat-nasihatnya, kalau diperintah segera dilaksanakan dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya. Apabila kedua orang tua kita telah lanjut usia, maka kita harus menyantuninya dengan penuh kasih sayang. Apabila kita berbakti kepada kedua orang tua, mudah-mudahan Allah ridha kepada kita. Adapun durhaka kepada kedua orang tua adalah dosa besar. Di dalam hadits disebutkan :

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur, telah menceritakan kepada kami 'Abdushshamad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Abi Bakr ia mendengar Anas bin Malik radhiallahu'anhu dari Nabi bersabda, "Dosa-dosa besar yaitu" -lewat jalur periwayatan lain-Telah menceritakan kepada kami 'Amru tepatnya Amru bin Marzuq, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Bakar, dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu dari Nabi bersabda, "Dosa paling besar diantara dosa besar ialah menyekutukan Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, ucapan dusta, " atau beliau mengatakan, "Persaksian dusta." ( H.R Bukhari No 6363).

Yang kami sebutkan ini adalah sekelumit diantara akhlaq Islam, yang kita semua wajib melaksanakannya yang terdorong oleh keimanan kita kepada Allah, dan kita takut kepada Allah apabila menyelisihi dan melanggar larangan-Nya, walaupun Allah tidak kelihatan oleh kita. Maka kita tidak mau menipu, tidak mencuri, tidak merampok, tidak korupsi, tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mengkonsumsi narkoba, tidak berzina, tidak menelantarkan anak dan istri, tidak suka berkelahi dan tawuran, apalagi membunuh orang dan lain sebagainya, yang semuanya itu karena kita takut kepada Allah. Dan Allah menggembirakan dengan surga bagi orang-orang yang bertaqwa yang selalu bertaubat kepada Allah dan selalu memelihara peraturan-peraturan-Nya. Demikianlah semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang berakhlak mulia dan semoga Allah mengampuni kita. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun