Mohon tunggu...
Inovasi

Pandangan Islam terhadap Teknologi

26 Desember 2018   22:05 Diperbarui: 26 Desember 2018   22:22 8872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://qurandanterjemahan.wordpress.com

Bagaimana Islam terhadap kemajuan teknologi? Apakah Islam mendukung dengan adanya teknologi?

Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, manusia sudah banyak yang menciptakan teknologi kuno. teknologi manusia dimulai dari hal sederhana seperti pengembangan bahasa, pembuatan perkakas dari batu hingga yang sangat rumit seperti komputer kuantum.

Semakin zaman berubah dari waktu ke waktu, teknologi semakin canggih karena diciptakan oleh pemikiran manusia yang semakin maju pula, manusia menciptakan teknologi tertentu sesuai kebutuhan kehidupan mereka misalnya seperti untuk mengatasi atau memantau perubahan cuaca dan mengatasi kemudahan manusia dalam melakukan komunikasi.

Nabi Muhammad , menjawab pertanyaan Umar r.a, tentang apa itu Islam, dan Beliau menjawab Islam itu adalah "bahwa engkau mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan bahawasanya Muhamad itu utusan Allah, dan engkau mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika engkau sanggup melakukannya".

Umar bin Khatab, Menjelaskan Islam sebagai agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam agama Islam terdapat tiga hal yakni: Akidah, Syariat dan Akhlak.

Makna Islam

Para ulama dari kalangan Ahlus Sunnah wal Jama'ah telah mendefinisikan makna Islam dalam kitab-kitab karangan mereka. Salah satu definisi Islam yang disebutkan oleh para ulama adalah:

"Islam adalah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengEsakanNya, dan tunduk serta patuh terhadapNya dengan melaksanakan ketaatan (melaksanakan syari'atNya), serta berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya." (Al-Ushul ats-Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi).

Makna Islam terdapat tiga unsur pokok yaitu:

  1. Menyerahkan diri kepada Allah dengan mengEsakan-Nya.Berserah diri sepenuhnya kepada Allah dengan cara hanya beribadah kepadaNya semata dan tidak beribadah kepada selain-Nya. Segala bentuk ibadahnya juga harus diniatkan dan ditujukan hanya kepada Allah Ta'ala semata. Inilah salah satu bentuk pengamalan tauhid.
  2. Tunduk serta patuh terhadap-Nya dengan melaksanakan ketaatan. Artinya, seorang muslim harus menundukkan segala bentuk ketaatan kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah Allah Ta'ala dan Rasul-Nya yang berupa ibadah-ibadah wajib seperti shalat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, haji (bagi yang mampu), atau ibadah-ibadah yang lainnya. Kemudian agar ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah, sebelum kita melakukannya maka kita harus terlebih dahulu mengetahui apakah ibadah yang akan kita lakukan tersebut sudah sesuai dengan syari'at Allah.
  3. Berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya. Ulama sepakat bahwa syirik adalah dosa paling besar yang pelakunya tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah Ta'ala apabila tidak segera bertaubat kepadaNya. Dan Allah mengancam pelaku kesyirikan dengan memasukkannya ke dalam neraka.

Dari ketiga makna Islam tersebut, banyak dari kita yang sudah pasti akan berkeluh kesah jika suatu masalah terjadi dalam kehidupannya, maka mulai sekarang berlajarlah untuk bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas apapun yang telah terjadi, itu memang bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan namun kita sebagai umat muslim harus selalu ingat dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala walaupun seburuk apapun masalah yang menempa kehidupan kita. Sebagai umat muslim, kita juga harus taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, segala bentuk ketaatan harus kita lakukan seperti Sholat lima waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan sesuai dengan syariat Islam, serta jauhkanlah perbuatan-perbuatan buruk yang dapat membuat kita merugi di dunia maupun di akhirat kelak. Selagi banyak perbuatan baik di dunia yang dapat mengantarkan kita menuju Syurga, kenikmatan dunia kita dapat, kenikmatan di akhirat juga sudah pasti kita dapat. Namun, semakin zaman berubah semakin banyak orang yang masih terbuai oleh kenikmatan dunia yang hanya sementara dan kemudian akan hilang. Oleh karena itu, mulai sekarang jika kita ingin melakukan suatu hal demi kepentingan diri kita sendiri untuk mencapai suatu keuntungan atau tujuan lainnya atau melakukan suatu hal yang sudah kita tahu dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Sebelum melakukan hal tersebut, berpikirlah sejenak,  Percayalah, masih banyak cara lain untuk mencapai tujuan yang sama tanpa harus merugikan diri kita sendiri di dunia maupun di akhirat dan tanpa harus merugikan orang lain juga.

Teknologi

Teknologi menurut Elul (dalam Miarso (2007)), yaitu keseluruhan dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri-ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Menurut Poerbahawadja Harahap, penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik atau industri tertentu.

Dari definisi teknologi tersebut, metode untuk mencapai suatu tujuan yang dapat mempermudah manusia melakukan kegiatan dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Teknologi merupakan hasil karya dan cipta manusia yang dapat mensejahterakan hidup manusia sebagai penggunanya. Dengan menciptakan teknologi, dapat mempermudah manusia untuk menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penciptaan teknologi yang dilakukan oleh manusia dapat membuat manusia itu sendiri menunda-nunda atau bahkan lupa akan kewajiban mereka di dunia, misalnya menunda kewajiban sebagai umat muslim untuk melaksanakan Sholat lima waktu. 

Proses perkembangan teknologi di dunia, muncul ilmuwan-ilmuwan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang membantu kemajuan perkembangan teknologi di dunia khususnya dalam Islam, seperti Abu Ali al-Hasan ibnu al-Hasan ibnu al-Haytham atau Ibnu Al-Haytham, seorang ilmuwan Muslim yang dikenal di Barat dalam bentuk Latinised dari nama pertamanya, awalnya "Alhacen" dan kemudian "Alhazen".

Beliau merupakan seorang pemikir ilmiah perintis yang membuat penting kontribusi untuk pemahaman visi, optik, dan cahaya. Metodologi investigasinya, khususnya menggunakan eksperimen untuk memverifikasi teori, menunjukkan kemiripan tertentu dengan apa yang kemudian dikenal sebagai metode ilmiah modern.

Sejarah mencatat bahwa seorang ilmuwan Muslim yang bernama Ibnu Al-Haytham merupakan orang pertama yang membuat konsep sebuah alat penangkap gambar. Beliau juga menguasai pemikiran-pemikiran dari filsuf dan ilmuwan Yunani seperti Aristoteles, Plato, Ptotelmy, Archimedes, Galen, dan banyak lainnya.

Sehingga Beliau memang layak disebut filsuf, matematikawan dan astronom. Di dalam Kitab Al-Manazir, Beliau adalah ilmuwan pertama yang mampu menjelaskan bagaimana cara kerja optik dalam mata manusia dalam menangkap dan menerima gambar secara visual secara detail.

Hakekat Teknologi menurut Al-Qur'an

Mengenai hakekat teknologi dalam Surat Luqman (31:20):

"Tiadakah kamu perhatikan, bahwa Allah menundukan untukmu. Apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-nikmat-Nya yang dzahir dan yang batin...." (QS. Luqman: 31;20).

Maksudnya, dalam Surat Luqman bahwa alam ditundukkan Allah pada manusia, bukan manusia yang menundukkannya melalui teknologi seperti dalam kepercayaan Barat sekuler mengenai teknologi. Teknologi, pada hakekatnya adalah bagian dari penyempurnaan nikmat-nikmat Allah pada manusia baik yaitu yang eksternal. 

Sedangkan nikmat yang internal berupa kepuasan batiniah karena manusia telah menyempurnakan tugasnya sebagai khalifah yang memakmurkan bumi dan beribadah kepada Allah sebagai abdi-Nya. 'Abid dan khalif adalah dua peran mendasar manusia sebagai makhluk pilihanNya.

Dampak Positif dan Negatif Islam dan Teknologi

Islam sangat mendukung umatnya dalam melakukan dan mencoba hal baru demi kemajuan dan berpengaruh positif bagi kehidupan umatnya. Saat ini, teknologi semakin maju sehingga banyak yang melibatkan teknologi untuk menyelesaikan aktivitasnya.

Namun, dalam menggunakan teknologi terdapat sisi positif dan negatif. Sisi positif dari teknologi seperti Dalam teknologi informatika dapat digunakan sebaga sarana Dakwah Islam, teknologi juga dapat mempermudah kita dalam membaca Al-Qur'an (terdapat aplikasi Al-Qur'an) ketika kita tidak membawa Al-Qur'an disaat kita lagi berpergian atau disaat ada aktivitas diluar rumah, selain itu, dapat memperoleh informasi, memudahkan dalam berkomunikasi, dan efektif serta efisien. Perkembangan teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan dapat mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Teknologi saat ini sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia.

Sisi negatif dari teknologi adalah lupa akan kewajiban untuk beribadah, suka menunda-nunda dalam beribadah seperti Sholat lima waktu, serta dapat membahayakan proses pertumbuhan anak, merusak jiwa pengguna teknologi, dan ketergantungan menggunakan teknologi.

Banyak anak yang sudah kecanduan menggunakan handphone (hp) sehingga sudah melupakan aktivitas anak-anak seperti pada umumnya yaitu belajar, misalnya dahulu anak-anak pada sore hari sudah pergi ke tempat pengajian atau ke masjid memeluk iqra' dan Al-Qur'an untuk mengaji, sekarang anak-anak setiap hari bahkan setiap detik selalu menggenggam Handphone, selain itu,terdapat penyalahgunaan terhadap pemanfaatan teknologi atau internet, salah satunya digunakan untuk melakukan penipuan serta banyak orang yang mudah percaya tentang informasi yang beredar padahal belum tentu informasi tersebut valid atau benar adanya.

Sumber:

https://www.muadz.com/mendalami-makna-islam/

Ahmad Yanuana Samantho. 2010. Islam dan Teknologi. (https://ahmadsamantho.wordpress.com/2010/05/29/teknologi-dan-islam/)

http://www.academia.edu/11839318/Pandangan_Islam_terhadap_Perkembangan_Teknologi_MODERN

htpps://www.ibnalhaytham.com/

https://legacy.quran.com/31/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun