Mohon tunggu...
Inovasi

Pandangan Islam terhadap Teknologi

26 Desember 2018   22:05 Diperbarui: 26 Desember 2018   22:22 8872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi menurut Elul (dalam Miarso (2007)), yaitu keseluruhan dari metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri-ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. Menurut Poerbahawadja Harahap, penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik atau industri tertentu.

Dari definisi teknologi tersebut, metode untuk mencapai suatu tujuan yang dapat mempermudah manusia melakukan kegiatan dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Teknologi merupakan hasil karya dan cipta manusia yang dapat mensejahterakan hidup manusia sebagai penggunanya. Dengan menciptakan teknologi, dapat mempermudah manusia untuk menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penciptaan teknologi yang dilakukan oleh manusia dapat membuat manusia itu sendiri menunda-nunda atau bahkan lupa akan kewajiban mereka di dunia, misalnya menunda kewajiban sebagai umat muslim untuk melaksanakan Sholat lima waktu. 

Proses perkembangan teknologi di dunia, muncul ilmuwan-ilmuwan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang membantu kemajuan perkembangan teknologi di dunia khususnya dalam Islam, seperti Abu Ali al-Hasan ibnu al-Hasan ibnu al-Haytham atau Ibnu Al-Haytham, seorang ilmuwan Muslim yang dikenal di Barat dalam bentuk Latinised dari nama pertamanya, awalnya "Alhacen" dan kemudian "Alhazen".

Beliau merupakan seorang pemikir ilmiah perintis yang membuat penting kontribusi untuk pemahaman visi, optik, dan cahaya. Metodologi investigasinya, khususnya menggunakan eksperimen untuk memverifikasi teori, menunjukkan kemiripan tertentu dengan apa yang kemudian dikenal sebagai metode ilmiah modern.

Sejarah mencatat bahwa seorang ilmuwan Muslim yang bernama Ibnu Al-Haytham merupakan orang pertama yang membuat konsep sebuah alat penangkap gambar. Beliau juga menguasai pemikiran-pemikiran dari filsuf dan ilmuwan Yunani seperti Aristoteles, Plato, Ptotelmy, Archimedes, Galen, dan banyak lainnya.

Sehingga Beliau memang layak disebut filsuf, matematikawan dan astronom. Di dalam Kitab Al-Manazir, Beliau adalah ilmuwan pertama yang mampu menjelaskan bagaimana cara kerja optik dalam mata manusia dalam menangkap dan menerima gambar secara visual secara detail.

Hakekat Teknologi menurut Al-Qur'an

Mengenai hakekat teknologi dalam Surat Luqman (31:20):

https://qurandanterjemahan.wordpress.com
https://qurandanterjemahan.wordpress.com
"Tiadakah kamu perhatikan, bahwa Allah menundukan untukmu. Apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-nikmat-Nya yang dzahir dan yang batin...." (QS. Luqman: 31;20).

Maksudnya, dalam Surat Luqman bahwa alam ditundukkan Allah pada manusia, bukan manusia yang menundukkannya melalui teknologi seperti dalam kepercayaan Barat sekuler mengenai teknologi. Teknologi, pada hakekatnya adalah bagian dari penyempurnaan nikmat-nikmat Allah pada manusia baik yaitu yang eksternal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun