Siapa yang meracuni Emily Inglethorp yang kaya, dan bagaimana pembunuh masuk serta melarikan diri dari kamarnya yang terkunci ?. Kasus ini diperumit banyaknya orang yang punya motif untuk membunuh korban- mulai dari suami baru korban hingga ke dua anak tirinya, pelayannya yang temperamental, serta gadis cantik yang bekerja di apotek rumah sakit.
Agatha Christie  pertama kali memperkenalkan sosok detektif yang akan menjadi tokoh detektif paling terkenal setelah Sherlock Holmes (Menurut aku), Hercule Poirot seorang mantan polisi Belgia. Misteri Kematian janda kaya malang ini pula yang menjadi pintu masuk Agatha menjadi Ratu Misteri hingga saat ini (sekali lagi menurut aku).
Kisah janda kaya yang meninggal dengan tidak lazim, jadi kisah awal Agatha mengenalkan kecerdikan Poirot ke publik, bukan karena kisah yang mengandung unsur skandal mudah menarik pembaca, tetapi kisah seperti ini juga mengundang rasa penasaran dengan kisah Who don it ini, publik tentu saja menyukai hal-hal yang terjadi di sekitar mereka ditemukan dalam kisah yang mereka baca.
 Emily tidak hanya kaya raya dengan harta peninggalan suaminya, namun dia juga baik kepada dua anak tirinya dengan mengizinkan mereka tinggal di salah satu rumahnya. Dia juga baru menikah dengan seorang pria yang jauh lebih muda dari usianya. Suami baru muda, Kaya Raya, Meninggal tiba-tiba. Tentu saja ada affair tersembunyi dalam rumah mewah itu yang membangunkan penasaran pembaca.
Saat seorang janda kaya yang baru saja menikah dengan pasangan yang lebih muda ditemukan tewas dikamarnya, tentu saja pelaku nomor satu adalah yang berbagi ranjang dengannya. Suaminya langsung menjadi pelaku pembunuhan paling potensial. Selain itu, kedua anak tirinya juga menjadi pelakunya, ayah mereka meninggal tanpa mewariskan harta pada keduanya melainkan kepada istrinya, Emily.
Mencurigai orang terdekat korban, Agatha memainkan pikiran pembaca dengan membangun kecurigaan satu per satu pada orang-orang terdekat korban, Emily. Tokoh penegak hukum di sini pun seperti itu, hanya Poirot lah yang tidak mengikuti pakem tersebut dan percaya kepada nalurinya. berangkat dari itu, Agatha menyajikan plot twist dengan tokoh yang dicurigai sebagai pembunuhnya. Motifnya tidak perlu dijelaskan tentu saja, Harta. Dalam kisah ini, Kekayaan adalah alat untuk melihat watak  asli seseorang.
Mungkin karena ini novel misteri pertama Agatha, maka kesan penyelidikan terasa sangat lambat namun tetap membangkitkan rasa penasaran. Perasaan inilah yang membuat  tetap bertahan membaca novel ini, meskipun alurnya terkesan bertele-tele menariknya dalam novel ini, ada denah rumah dan kamar dari Emily yang sangat-sangat membantu menggambarkan imajinasi pembaca.
Karena itu juga, membutuhkan waktu tiga bulan untuk menamatkan novel ini, bukan hanya penyelidikan yang lamban, namun masuk ke dalam inti cerita pun terasa sangat lamban apalagi di chapter perkenalan. Lalu, klimaks setelah ketahuan siapa pelaku sebenarnya atau babak breakdown penjelasan Poirot juga terasa berputar-putar, mengulang tiga kali membaca untuk bisa mengerti penyebab meninggalnya Emily.
Kisah ini masih sangat relate sampai saat ini, bahkan beberapa kisah viral di tiktok mirip kisah Emily dan Alfred viral di Media sosial. Saya ingin membaca lagi kisah Poirot di Wells versi Inggrisnya, karena salah satu kekurangan dari kisah ini adalah bahasa terjemahannya yang  sulit dipahami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H