Mohon tunggu...
Apriliansyah
Apriliansyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Jurnalis dan pecinta fotografi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sekelumit Kisah Perjuangan Tenaga Medis COVID-19

5 April 2020   15:04 Diperbarui: 5 April 2020   22:03 1926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para tenaga medis COVID-19 usia bertugas di RSUD Marsidi Judono Belitung (dokpri)

Pasien juga diajarkan untuk mandiri misalnya jika mampu untuk ke kamar mandi sendiri maka dilakukan sendiri tanpa dituntun, mengambil makanan, dan minum sendiri, menghidupkan televisi pendingin ruangan dan lain sebagainya. Bahkan mereka bisa mengakses telepon genggam agar tidak jenuh dan stres.

"Sikap pasien sih Alhamdulillah mereka semua rata-rata kooperatif dengan kami," tandasnya.

Ia mengaku, sempat ada kecemasan ketika harus merawat dan berhadapan dengan pasien COVID-19, namun rasa itu mampu dikalahkan karena ini adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab.

Terutama ketika harus kembali ke rumah dan berkumpul bersama keluarga kadang rasa kekhawatiran itu muncul.

"Namun kan saya tetap menjaga kebersihan usai bertugas langsung mandi ganti baju, kemudian mandi lagi, sampai di rumah tidak pegang apa-apa tetapi langsung mandi lagi agar steril," terangnya.

Ada rasa kebanggan tersendiri dan tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata ketika bertugas merawat pasien COVID-19 karena ini adalah tugas mulai dan bernilai ibadah.

"Bangga karena ini tugas kami dan sesuai dengan sumpah kami," katanya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Marisidi Judono Belitung, Ety Hastuti mengatakan para tenaga medis memiliki resiko paling tinggi terpapar virus COVID-19 karena mereka berada digarda terdepan dan berhadapan langsung dengan pasien.

"Yang pertama sebelum kontak dengan pasien kawan-kawan perawat harus sehat dulu kemudian mereka mengikuti anjuran sesuai prosedur yang telah ditetapkan misalnya dalam pemakaian APD," katanya.

Kemudian, para tenaga medis juga diharapkan ketika menggunakan APD harus sesuai aturan dan urutan karena jika ada yang salah urutannya makan akan menimbulkan infeksi silang.

Ia berharap agar tenaga medis yang saat ini berjuang di garda agar tetap terua didukung, jangan dikucilkan apalagi ada stigma-stigma jelek lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun