Mohon tunggu...
Aprilian Rodo Rizky
Aprilian Rodo Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif

mencurahkan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lapisan Masyarakat Turun Ke Jalan Menolak RUU Pilkada

23 Agustus 2024   02:38 Diperbarui: 23 Agustus 2024   06:02 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ribuan Masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, pada kamis 22 Agustus 2024. Aksi massa yang menghadiri unjuk rasa meliputi Aktor, Komedian, Mahasiswa, Serikat Buruh, hingga Pelajar mengikuti aksi di depan Gedung DPR/MPR.

Sebelum ini, dalam rapat hari ini, Baleg menyetujui RUU Pilkada, yang disetujui oleh delapan dari sembilan fraksi DPR, hanya PDIP yang menolak. Pembahasan RUU Pilkada berlangsung dalam waktu kurang dari tujuh jam, dan Baleg beberapa kali mengabaikan interupsi dari PDIP.

Selain itu, sehari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah persyaratan untuk pemilihan pilkada dalam keputusan nomor 60/PUU-XXII/2024, revisi UU Pilkada dilakukan. Namun, DPR tidak menerima keputusan MK secara keseluruhan.

Menolak RUU Pilkada terbaru

Aparat Kepolisian mengamankan jalannya unjuk rasa. Dokumen Pribadi
Aparat Kepolisian mengamankan jalannya unjuk rasa. Dokumen Pribadi

Kemarahan Masyarakat yang berunjuk rasa berawal dari pembahasan tentang RUU Pilkada  yang mendadak dan tidak mengikuti putusan MK. Padahal MK berupaya mengembalikan konstitusi. Lapisan Masyarakat yang mengikuti aksi mendesak DPR membatalkan RUU PIlkada, serta mengawal Keputusan MK karena bersifat final dan mengikat.

Massa Aksi Memanas Setelah Menjebol Pagar Gedung DPR/MPR

Pada waktu berjalannya unjuk rasa berlangsung secara kondusif. Akan tetapi, berawal dari massa aksi yang ingin merobohkan pagar gedung DPR/MPR, seketika terjadi penjebolan pagar gedung DPR/MPR dan massa aksi memaksa masuk ke dalam gedung DPR/MPR mengakibatkan situasi memanas. Untuk menjaga situasi agar tetap kondusif, petugas pun berupaya membangun komunikasi dengan para demonstran tersebut.

Bentrok dengan Aparat Kepolisian

Polisi membubarkan aksi massa yang masih tetap di kawasan gedung DPR. Kepolisian mengerahkan personil dengan atribut polisi yang lengkap. Sekitar pukul 18.30 WIB polisi meminta aksi massa membubarkan diri, Namun aksi massa melakukan perlawanan dengan melempar botol dan lainnya. Polisi juga  menggunakan Water Canon dan Gas Air Mata dan memaksa mundur aksi massa sampai dengan Senayan Park.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun