Desa Sumbermujur, terletak di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, adalah sebuah desa yang kaya akan tradisi, budaya, serta kearifan lokal. Salah satu perayaan tahunan yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat maupun pengunjung adalah Grebeg Suro. Tradisi ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan Suro, atau bulan pertama dalam kalender Jawa, yang bertepatan dengan Muharram dalam kalender Hijriyah. Grebeg Suro bukan hanya ritual spiritual dan budaya, tetapi juga menjadi pendorong utama terbentuknya ekosistem ekonomi kreatif di desa ini. Dalam acara tersebut, berbagai sektor kreatif berkembang dan memberi dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal.
Di era modern ini, penting bagi desa-desa di Indonesia untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif agar dapat bersaing dan terus bertumbuh. Grebeg Suro di Desa Sumbermujur membuktikan bahwa tradisi budaya bisa menjadi daya tarik ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Ekosistem ekonomi kreatif yang tercipta dalam perayaan ini melibatkan berbagai sektor seperti kuliner, kerajinan, seni pertunjukan, dan pariwisata budaya. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana masing-masing sektor ini berperan serta bagaimana tantangan dan peluang untuk mengembangkan Grebeg Suro sebagai motor penggerak ekonomi kreatif lokal.
Grebeg Suro sebagai Ekosistem Ekonomi Kreatif
Ekosistem ekonomi kreatif yang tercipta dalam Grebeg Suro di Desa Sumbermujur dapat dilihat sebagai sebuah jaringan yang menghubungkan pelaku kreatif dari berbagai bidang, yang saling bekerja sama untuk menciptakan produk dan layanan yang bernilai seni, budaya, dan ekonomis. Dengan pendekatan ini, Grebeg Suro tidak hanya memperkuat tradisi lokal tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat desa.
Â
1. Sektor Kuliner Tradisional
Salah satu sektor utama yang mendapatkan manfaat dari perayaan Grebeg Suro adalah sektor kuliner. Selama acara ini, masyarakat lokal dan pelaku usaha kuliner memanfaatkan momen tersebut untuk menjual berbagai makanan khas Lumajang. Kuliner seperti nasi jagung, pecel, ketan bubuk, hingga olahan pisang yang menjadi ikon Lumajang dijajakan di sepanjang perayaan ini. Makanan-makanan ini bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menjadi bagian dari budaya lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Para pengusaha kuliner lokal, baik dalam skala kecil maupun menengah, mendapatkan peluang besar untuk meningkatkan pendapatan mereka. Selain itu, pengunjung yang datang dari berbagai daerah dapat mencoba berbagai makanan khas desa, sehingga terjadi promosi kuliner lokal yang lebih luas. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi membuka peluang bagi pemasaran kuliner Lumajang ke luar daerah.
 2. Kerajinan Tangan dan Souvenir Khas Desa Sumbermujur