Penderita diaetes melitus penting untuk mematuhi sejumlah pemeriksaan seperti pegontrlan gula darah. Bila kepatuhan dalam pengontrolan gula darah pada penderita diabetes rendah maka dapat meyebabkan tidak terkontrolnya kadar gula darah yang akan menyebabkan komplikasi. Mematuhi pengontrolan gula darah pada diabetes melitus merupakan tantangan yang besar agar tidak terjadinya keluhan subyektif yang mengarah pada kejadian komplikasi (Nur,2017).
Tingginya penderita diabetes melitus dari tahun ke tahun cendurung meningkat maka pengobatan diabetes melitus (DM) segera dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi yang lebih serius dengan cara : Pertama, dengan edukasi (penyuluhan kesehatan) memberikan edukasi mengenai diabetes untuk perilaku hidup sehat mulai dari pemantauan gula darah mandiri, tanda dan gejala diabetes akibat dari komplikasi yang dapat ditimbulkan dan cara pencegahan diabetes melitus (DM). Kedua, dengan pengaturan pola makan hal ini dimana penderita diabtes harus lebih mengatur pola makan dengan cara pengaturan pola makan mulai dari jadwal makan, jenis makanan serta jumlahnya harus lebih diperhatikan untuk meminimalisir diabetes. Ketiga, dengan olahraga hal ini sangat dianjurkan bagi penderita diabetes untuk melakukan olahraga secara teratir setidaknya dengan 3-4 kali dalam seminggu  selama 30 menit. Keempat, dengan cara obat-obatan yaitu dengan berupa suntik insulin serta obat minum (oral) (Restyana, 2015).
Referensi :Â
IDF. 2017. IDF Diabetes Atlas. Eight Edition: International Diabetes Federation.
Infodatin. 2014. Situasi dan Analisis Diabetes Melitus. Pusat Data dan Informasi.
Harding, Anne Helen et al.Dietary Fat adn Risk of Clinic Type Diabetes. A,erian Journal of Epidemiology.2003;15(1);150-9.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Laporan Nasional Riskesdas 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI.2019. Buku pintar kader posbindu. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular.
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Laporan Nasional Riskesdas 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
