Mohon tunggu...
Apriliani wardani
Apriliani wardani Mohon Tunggu... -

Dimana dunia memberikan kesulitan disitu kita belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni

16 Desember 2010   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:41 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni sering digunakan oleh manusia untuk mencurahkan / mengekspresikan suasana hati dan perasaan,baik senang,susah ataupun sedih. Lowenfeld, (1982 : 3) menyatakan setiap masyarakat yang paling primitive sampai paling modern mengekspresikan dirinya melalui seni.

Seni adalah proses fundamental kemanusiaan hal yang dinamis dan menyatu sebagai potensi yang sangat besar untuk pendidikan anak, mulai dari proses merancang,menggambar atau membentuk adalah adalah kompleks,yang membawa anak dalam berbagai macam elemen pengalaman mereka untuk memebuat sesuatu yang baru.

Menurut Barret (1982 ) ada 3 sifat dasar seni :

1. Elemen konsep

Pada element ini mempersyaratkan adanya ide , gerak hati ( impulse) dan perasaan. Ini merupakan aspek seni mengenai realitas pribadi,bentuk konsep,reaksi terhadap sensasi dan pengalaman serta realisasi dari fenomena,symbol dan fantasi.

2. Element operasional

Element operasional meliputi media,materi dan teknik, ide,gerak hati dan perasaan dapat di wujudkan melalui perantara ( media) dan membutuhkan materi ( bahan 0 serta teknik yang digunakan untuk mewujudkannya

3. Element Sintesis

Merupakan dinamika visualisasi bentuk yang diarahkan pada stuktur bentuk yang digunakan untuk menyampaikan konsep melalui materi-materi.

Muharam ( 1991) menyatakan seni atau kesenian secara umum dikenal sebagai rasa keindahan umunnya dan rasa keharuan khususnya yang melengkapi kesejahteraan hidup.Pandangan ini melihat seni sebagai keindahan( rasa keindahan) dan keharuan.secara runtut seseorang memiliki ide, gerak hati dan perasaan untuk mewujukanya memerlukan media, dan teknik tertentu sehingga mengasilkan satu wujud visual yang memiliki nilai keindahan dan menimbulkan perasaan ( subyektif ).Seni merupakan karya seni manusia,sehingga keindahan alam tidak dapat dikategorikan dalam seni, walaupun keindahan alam mempengaruhi perasaan keindahan manusia sebagai sumber keindahan manusiawi.

Seni memiliki kualitas yang tinggi bila terdapat perpaduan antara halus dan jernihnya perasaan serta tajamnya pikiran untuk menentukan benar dan salahnya perwujudan serta parasaan dalam menentukan bagus tidaknya perwujudan seni.Menurut Lowenfeld ( 1982) seni adalah dinamika dari kesatuan aktivitas manusia dalam penggunaan symbol-simbol sebagai ungkapan dan abstraksi lingkungan manusia yang diorganisasi menjadi suatu konfigurasi.Sedangkan bila kita memeperbandingkan dengan pendapat ahli seni indonsia lebih menekankan pada karya indah dan keharuan dari kehidupan perasaaan manusia.Seni berarti karya seni manusia yang artinya sesuatu yang diciptakan oleh karya manusia yang melibatkan seluruh pikiran,perasaan untuk menggagas,memproses dan menghasilkan karya yang mempunyai nilai keindahan dan menimbulkan keharuan dan memeberi kepuas serta kesejahteraan manusia.

Estetika

Menurut Muharam (1991) menyatakan estetika umumnya dkaitkan dengan pengetahuan keindahan , sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia.Keindahan menjadi sempurna jika keindahan itu bukan ditiru.Aspek-aspek estetika:

1. Apsolutisme (Dokrin tentang pembukuan suara / pengakuan)

Mengenai keindahan penilain dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi,artinya karya yang tidak memenuhi syarat,karya tersebut tidak mempunyai nilai.pembakuan ini didasarkan pada " kesepakatan yang telah diterima turun temurun".

2. Anarki ( Doktrin ini menyerahkan penilaian pada masing-masing pribadi secara murni,subyektif dan perlu tanggung jawab.)

Kebebasan ini masih tetap terikat pada prasyarat karya seni seperti prinsip desain.

3. Relativitas

Doktrin ini menggunakan criteria atau pembakuan tenteng nilai estetika yang tidak mutlak / absolute)tetapi masih obyektif dalam pemikiran karena dari keinginan dan motifasi manusia abadi.Dalam karya ini ada unsua manusia tertentu yang mendukung.

Peran seni dalam kehidupan anak

Beberapa peran seni sebagai wujud keindahan memiliki peran :

a. Pemenuhan kebutuhan

Seni diciptakan karena kebutuhan dan keberadaan kemanusiaan yang digunakan sebagai saluran. Manusi secara sadar dan tidak sadar memiliki potensi mendasar untuk melakukan penyaluran ide gagasan, dan gerak hatinya melalui aktifitas seni.

b. Terapi

Dengan berlaku mencipta, berkarya atau menikmati seni manusia dapat menghibur dan melepaskan diri dari tekanan-tekanan dalam batinnya sehingga jiwanya marasa puas. Tekanan ( stress) dan kecemasan merupakan kondisi yang dialami manusia dalam aktivitas keseharian, maka mereka ingin kembali pada satu saluran fundamental (seni).

c. Ungkapan atau Ekspresi

Dorongan untuk memunculkan pengalaman,keinginan,pikiran,harapan dan gagasan membutuhkan perwujudan. Seni merupakan wahana yang dapat digunakan yang pertama dan utama dari upaya pemunculan atau perwujudan ( media ungkap).

d. Komunikasi

Seni digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang ingin diungkapkan . Seseorang ingin menyampaikan ide, gagasan ,gerak hati tidak selalu dalam wujud yang lazim atau umum digunakan dan membutuhkan respon yang langsung . Pesan yang ingin disampaikan terkadang tidak membutuhkan respon langsung,tetapi pesan tersebut terkadang terbungkus dalam symbol- symbol misteri yang membutuhkan penterjemahan tersendiri.Seni merupakan media ungkap yang terbebas dari kungkungan budaya local,hambatan bahasa. Seni lebih bersifat komunkasi batin antara penyampai pesan dan orang yang ingin menangkap pesan.Sejlan dengan perkembangan anak yang mengkhususkan dan semakin kompleks sangat terkait yang menyatu dalam uji karyanya melalui mediaungkap kreatif,apapun bentuk atau jenisnya perkembangan seni anak memlalui perkembangan :

a. Tingkat manipulatif ( Eksplorasi )

Pada tahap ini anak memerlukan berbagai alat bantu atau bahan ekspresi seperti mencoret-coret, meremas- remas,memijit dan sebagainya.Kegiatan ini dilakukan bukan kesis-sisan sebab pengalaman bermanfaatlah yang mereka peroleh.

b. Tingkat Simbolik

Fase simbolik ini merupakan fase perkembangan ekspresi dimana mereka menghasilkan gambar-gambar/ bentuk-bentuk tertentu yang bagi anak merupakan lambing-lambang dari penghayatannya. Pada tahap ini anak sering bercakap-cakap sendiri tentang apa yang dibuatnya misalnya: " ini sapi", meskipun gambar atau wujudnya sama sekali berbeda dengan apa yang diungkapkan.akan tetapi symbol ini sangat berarti bagi anak. Hal ini sebagai bukti,fantasi anak mulai berkembang.Guru jangan hanya melihat hasil karya saja tetapi makna dari symbol karya tersebut.

c. Tingkat

Tingkat dapat dikenal pada tingkat ini anak telah berhasil menciptakan bentuk-bentuk yang dapat dikenal ( pada gambar terdapat bentuk rumah,bunga,burung) ini terjadi pada usia 5-7 tahun.

Eisener (1972) menyatakan kebenaran pengembangan dan pengajaran seni pada anak sekolah :

1. Seni sebagai dasar mengembangkan pengertian yang dapat memeberi kepuasan berpikir setelah bekerja

2. Seni memberikan kesempatan unutk meredakan emosi yang terkurung dan tak dapat diekspresikan ,seni sebagai diri dan dapat mengembangkan kesehatan mental.

3. Berfikir kreatif harus menjadi tujuan utama program pendidikan dan seni tidak dapat disangkal ( hasil riset memberikan sumbangan signifikan terhadap perkembangan berfikir anak)

4. Aktifitas membantu pemahaman bidang kajian lain ( banyak studi seni dapat menjadi pembentuk konsep)

5. Seni dapat mengembangkan otot halus membentuk kondisi anak.

Pendidikan dan perkembangan Seni

Perkembangan pedidikan melalui seni merupakan kealamiahan kehidupan anak dalam belajar.hal tersebut sejalan dengan pendapat para ahli pendidikan " Roesseau, Fro' bel, Pestalozi,Montesque,John Deway, Ki Hajar Dewantoro, Muh. Syafei, yangpada intinya menyarankan pendidikan anak dikembangkan melalui lealamiahan,non formal,kehidupan sehari-hari,gerak kerja,tidak dipaksa bermain.

Perkembangan seni dapat ditinjau secara rinci dari berbagai wujud seni itu sendiri, antara lain perkembangan seni rupa, perkembangan gerak/tari, perkembangan musik. Berikut adalah uraian perkembangan anak secara singkat:

1. Tahap-tahap Perkembangan Seni Rupa Anak Usia SD

a. Tahap scribbling sampai 4 tahun

Perkembangan seni rupa anak dilihat dari karakteristik gambar , penyajian ruang dan penyajian gambaran orang pada karya gambar anak secara garis besar adalah: tahap scribbling dimulai dengan gambar tidak beraturan,kemudian sejalan dengan pengendalian.

Motorik menjadi scribbling yang terkontrol dan akhirnya menjadi scribbling yang mempunyai makna bagi dirinya sendiri.

b. Tahap Preschematic atau prabagan 4-7 tahun

Dimulai dengan menggambar suatu obyek, karakteristik gambarnya terdiri dari bangun geometri bersifat relative dan obyektif bermakna pribadi. Penyajian ruang ; obyek mengapung,kertas kadang berputar proporsi antar obyek kadang belum ada. Penyajian gambar oang ; kepala dan kaki menjadi obyek pengembangan ,tangan tanpa tungkai.

c. Tahap Schematif ( Pencapaian konsep bentuk) 7-9 tahun

Karakteristik pengembangan konsep dengan pengulangan perubahan dipengaruhi pengetahuan tentang lingkungan ,menggambar konsep dari ciri-ciri bukan persepsi,goresan tegas,langsung,pipih. Penyajian ruang : mendirikan garis tegak pada garig dasr,pengaturan obyek dalam dua dimensi,gambar menyebar keseluruh bidang. Gambar orang : pengulangan bagan ,badan tertulis secara geometris,lengan dan kaki mulai diisi dengan penempatan benar dan proporsi dipengaruhi emosi.

d. Tahap realisasi

Pada tahap ini karakteristik gambar secara lebih baik telah siap untuk lebih rinci,ia memiliki kesadaran diri terhadap gambar-gambarnya,lebih siap untuk menampilkan fisik lingkungan,karakteristik lingkungan lebih menonjol di banding kealamiahanya,belum memahami bangun dan bayangan.Penyajian ruang : mendasarkan pada garis sehingga gambar nyata, tetapi masih tumpang tindih ,mulai menghubungkan antar dua benda .mengetahui awan sebagai garis horizontal,berusaha menunjukkan hal yang tersembunyi melalui ukuran benda-benda .Penyajian gambar manusia bagian-bagian tubuh mulai terpisah ,figure lebih jelas.

2. Perkembangan Gerak/Tari

Usia 5 tahun gerakkan anak telah mempunyai irama gerakan yang banyak,interpretasi cukup baik,dapat menyesuaikan diri dalam permainan nyanyi dengan gerak tari yang sederhana.Usia 7-3 tahun anak mampu improvisasi gerakkan dan mengatur gerakan dengan irama musik ( tepuk tangan dengan tempo tertentu,alat music dengan irama tepat). Menurut Saragih ( 1994) Pada usia ini anak dapat menerima bebagai instruksi yang rumit dan dapat mempelajari tarian rakyat sederhana menurut petunjuk orang dewasa. Fase kemampuan anak menurut Gabbard ( 1987) :

a. Pranatal

Masa pertumbuhan atau sampai 0,5/1 tahun, merupakan fase reflexsive atau melakukan gerak scara reflek dengan karakteristik perilaku menghisap,mengerut,meregang dan memanjang.

b. Masa Pertumbuhan ( 1-2 tahun )

Merupakan fase elementer belum sempurna yang ditandai perilaku berguling,duduk,merangkak,berjalan,menarik.

c. Fase Fundamental

Gerakan dasar dan ketangkasan tanggapan 2-7 tahun ditandai dengan locomotor non locomotor,gerak manipulatif,gerak sadar.

d. Fase Spesifik

Merupakan masa perbaikan kemampuan dasar dan gerak sadar. Penggunaan dasar dalam tari khusus ,permainan olahraga,senam dan kemahiran dalam beraktifitas.

e. Masa Remaja

Mulai 12 tahun segbagai masa special yang ditandai dengan persaingan mencapai tingkat aktivitas tertentu.

3. Perkembangan Musik

Usia 5-6 tahun anak mulai mengerti interval ( melompat dan melangkah dengan melodi),anak dapat menunjukan konsep musik cepat,lambat,tinggi,rendah, pendek,panjang.mereka menyuarakan dengan suara mengalun dan mempunyai register 5-6 nada. Usia 7-9 tahun mulai mendekati tingkat register suar 8-10 nada dan dapat menyanyikan lagu sederhana (mempunyai karakter). Menurut Horri-son Lois 9 1983) anak mampu membedakan musik melalui mendengar baik di sekolah maupun dirumah, aspirasi kecakapan siswa sangat penting dan music akan menantang anak untuk kegiatan anak,baik untuk anak lambat maupun berbakat.

Hakikat kreativitas

Menurut Utami Munandar ( 1992) kretif adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data informasi atau unsur-unsur yang ada .Sejalan dengan Utami Munandar Parnes ( dalam Issenberg, 1993:4) menyatakan kretivitas sebagai proses berfikir dan merespon yang meliputi menghubungkan dengan pengalaman sebelumnya,merespon stimulus ( obyek,symbol,ide, orang ,situasi dan paling tidak menghasilkan kombinasi yang unik). Campbel ( 1995) menyatakan kreatifitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru berguna dan dapat di mengerti. Baru berarti bersifat inovasi belum ada sebelumnya,segar,manarik dan aneh.Berguna berarti dapat dibuat daam kepuasan,praktis.memudahkan.memperlancar dan sebagainya.

Karakteristik Kreativitas

Menurut Campbell ( 1995:27-44) ada tiga cirri umum orang kreatif yaitu:

a. Ciri-ciri pokok


  • Memiliki kelincahan mental ( berfikir ke segala arah atau berfikir divergen)


Orang kreatif tidak berfikir hanya tertuju pada satu arah ,ia berfikir dari segala arah,segala aspek,pikiranya tidak bisa diam,ia suka berfikir tentang sesuatu yang dilihat dan dialaminya dan tidak mau sekedar menerima.


  • Fleksibilitas konseptual


Jika memiliki konsep tentang sesuatu ia cenderung akan senantiasa memperbaiki sampai ia benar-benar yakin akan konsepnya, ia tidak mau bekerja sekedarnya.


  • Orisionalitas


Apa yang dipikirkan ,dikonsepkan dan dikerjakan tidak meniru pikiran atau konsep orang lain tetapi merupakan miliknya secara orisinil.


  • Kompleks


Ia suka pada hal-hal yang bersifat kompleks kurang suka pada hal-hal sederhana


  • Memiliki kecakapan dalam banyak hal


b. Ciri-ciri yang memungkinkan


  • Suka bekerja keras
  • Berfikir mandiri
  • Pantang menyerah


c. Ciri Sampingan


  • Kurang memperdulikan yang dipikirkan orang lain dan terkadang mengalami kekacauan psikologis.


Proses Kreatif

Kretivitas merupakan aktivitas yang aktif dan dinamis ,Campbel (1995) mengemukakan lima tahap perkembangan kreativitas :

1. Persiapan

Individu sebelum melakukan aktivitas kretif berusaha memiliki dasar pengetahuan ,mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk problematika masalah. Pada tahap ini individu menyiapkan minat, kreativitas akan muncul jika ia memiliki minat terhadap obyek tertentu.

2. Konsentrasi

Pemusatan pikiran dalam mencari berbagai ide,gagasan ,melakukan berbagai kegiatan.Pada tahap ini terjadi tantangan yang kadang-kadang menimbulkan kegagalan.

3. Inkubasi

Merupakan tahap untuk mengambil waktu untuk meninggalkan perkara,istirahat,santai,mencari kegiatan lain yang melespakan diri dari kesibukan perkara.

4. Iluminasi

Merupakan suatu tahap memperoleh ggasan,pemecahan.masalah, cara kerja dan jawaban baru

5. Verifikasi / produksi

Menghadapi dan memecahkan masalah sesuai dengan perwujudan ide,gagasan,penyelesaian masalah,cara kerja . Misalnya : menyakinkan orang merencanakan dan menjalankan ide gagasan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun