Mohon tunggu...
Apriliana Limbong
Apriliana Limbong Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Sosial dan Kemasyarakatan

Pegiat sosial di lingkungan sekitar. Pengagum SBY.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Membandingkan Turki dan Indonesia (Erdogan - SBY)

12 Agustus 2014   15:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:45 2177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_352425" align="aligncenter" width="600" caption="Turki dan Indonesia di bawah kepemimpinan Endrogan dan SBY (KOMPAS.com)"][/caption]

Dalam banyak hal, terdapat kesamaan antara Turki dengan Indonesia. Misalnya agama penduduknya, yang mayoritas muslim. Lalu, kondisi perekonomiannya yang sedang tumbuh positif. Dalam banyak kesempatan, sejumlah pakar menyamakan pencapaian Turki dengan Indonesia. Bahkan prospek ke depan kedua negara ini seringkali disandingkan. Pujian memang datang dari banyak negara dan pihak lain, terhadap keberhasilan pembangunan kedua negara ini. Kalau kita perhatikan pencapaian-pencapaiannya memang mirip-mirip. Terjadi sejumlah lonjakan perubahan dalam beberapa sektor, seperti pendidikan, transportasi dan lain sebagainya.

Pemerintahan Turki dianggap berhasil di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Recep Tayeb Erdogan, pemimpin dengan nama tiga kata, sama seperti Indonesia yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Berikut ini adalah perbandingan beberapa sektor yang berhasil dibangun oleh kedua pemimpin buat negaranya masing-masing.

1.Sektor pendidikan. Sebelum Erdogan, anggaran pendidikan Turki di bawah 10%. Selama Erdogan berkuasa, mencapai 18%. Sebelum SBY berkuasa, anggaran pendidikan di bawah 10%, selama berkuasa anggaran pendidikan mencapai 20%.

2.Sektor transportasi udara. Erdogan berhasil menambah jumlah bandar udara dari 25 buah menjadi 52 buah. Sedangkan SBY berhasil membangun 61 bandara baru, total jumlah bandara di Indonesia lebih dari 200 buah.

3.GDP Turki pada 2003 hanya US$ 230 Miliar, dan pada 2013 naik menjadi US$796 Miliar. GDP Indonesia US$ 256 Miliar pada 2004, dan pada 2012 saja sudah naik menjadi US$ 878 Miliar.

Di mata para pakar ekonomi dunia dan lembaga-lembaga riset dunia, Indonesia dan Turki selalu masuk daftar sebagai negara paling potensial. Misalnya apa yang disebut sebagai negara-negara MINT, yaitu Meksiko, Indonesia, Nigeria dan Turki, sebagai negara dengan kekuatan baru, setingkat di bawah negara-negara BRIC (Brasil, Rusia, India dan China). Begitu pula di dalam daftar N-11 versi Goldman Sach, atau Next Eleven (11 negara berikutnya akan menjadi kekuatan dunia), Indonesia dan Turki juga masuk ke dalam daftar tersebut.

Artinya apa yang dicapai oleh Erdogan dan SBY di negaranya masing-masing, mendapatkan pengakuan internasional, dan menjadi sorotan dunia. Di bawah dua pemimpin dengan kelebihannya masing-masing ini, kedua negara berubah menuju ke arah yang lebih baik. Kedua pemimpin juga sama-sama menjadi penguasa di negaranya lebih dari satu periode, yang membuktikan bahwa rakyatnya memang berkehendak untuk menjadikan mereka sebagai pemimpin negaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun