3. Awya mematuh nalutuh
Sifat angkara atau perbuatan buruk harus dijauhi karena hanya membawa kerugian. Berbuat baik adalah cara terbaik untuk menjaga kehidupan yang damai dan harmonis dengan orang lain. Perilaku buruk dan kejam dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan permusuhan. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk selalu bertindak dengan integritas dan menghindari perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Sikap rendah hati dan bertanggung jawab sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menjaga perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. Jangan biarkan sifat buruk menguasai diri dan hubungan kita dengan orang lain.
4. Kareme anguwus-uwus owose tan ana, mung janjine muring-muring
Pepatah ini menyarankan kita untuk tidak marah tanpa alasan yang jelas, karena itu hanya akan memperburuk keadaan. Emosi yang tidak terkendali sering kali menyebabkan kita mengatakan hal-hal yang tidak seharusnya diucapkan dan membuat orang lain terluka. Sebaiknya, kita belajar untuk mengendalikan amarah dan berbicara dengan kepala dingin. Jika marah, cobalah untuk memahami situasi terlebih dahulu dan tidak buru-buru mengambil keputusan atau mengeluarkan kata-kata yang bisa menambah masalah. Menghindari pertengkaran yang tidak perlu akan menjaga hubungan tetap harmonis dan menghindari perasaan negatif yang bisa merusak.
5. Gonyak-ganyuk ngelingsemi
Perilaku yang tidak sopan dan tidak menghormati orang lain hanya akan membawa rasa malu bagi diri sendiri. Setiap tindakan dan kata-kata yang kita ucapkan mencerminkan karakter kita. Ketika kita tidak menjaga sopan santun, kita dapat merusak citra diri di mata orang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesopanan dan menghormati orang lain dalam setiap interaksi. Perilaku yang tidak menghargai etika atau norma sosial dapat menciptakan ketegangan dan bahkan konflik. Dengan berbicara dan bertindak secara sopan, kita dapat menjaga hubungan yang baik dan menghargai sesama manusia.
6. Nggugu karepe priyangga
Kita sebaiknya tidak bertindak semena-mena tanpa mempertimbangkan aturan atau pendapat orang lain. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita perlu memperhatikan norma dan kebiasaan yang ada. Bertindak dengan pengertian dan mengikuti tatanan yang telah disepakati akan memudahkan kita dalam menjalani kehidupan sosial. Tindakan yang tidak sesuai dengan aturan atau kehendak orang lain bisa menimbulkan ketegangan atau bahkan konflik. Oleh karena itu, kita harus bisa menempatkan diri dalam situasi sosial dan beradaptasi dengan baik tanpa bertindak hanya berdasarkan keinginan pribadi tanpa pertimbangan.
7. Traping angganira
Memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam berbagai situasi adalah keterampilan penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Mengetahui kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan akan membantu kita berkomunikasi lebih efektif. Kemampuan untuk menyesuaikan diri sesuai dengan keadaan sosial juga berarti kita dapat menjaga keharmonisan dalam hubungan interpersonal. Ini bukan hanya soal berbicara dengan orang lain, tetapi juga tentang memahami perasaan dan perspektif mereka. Dengan demikian, kita dapat bertindak dengan lebih bijak, menumbuhkan empati, dan menghindari konflik yang tidak perlu dalam kehidupan sehari-hari.
8. Angger ugering keprabon