Mohon tunggu...
Apriliana Jumiyati
Apriliana Jumiyati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Mercu Buana

Mahasiswa Sarjana Teknik Sipil - NIM 41124010091 - Fakultas Teknik - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dikursus Gaya Kepemimpinan Catur Murti Raden Mas Panji Sosrokartono: Moralitas Anak Bangsa dalam Dunia Pendidikan

24 Oktober 2024   23:59 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:53 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan diskusi mengenai gaya kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono, penting untuk menyoroti nilai-nilai kebaikan yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam konteks masyarakat. Konsep bahwa setiap bangsa atau manusia harus memiliki setidaknya satu sisi kebaikan menjadi fundamental dalam membangun karakter dan integritas yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, Panji Sosrokartono menekankan pentingnya meluhurkan bangsa melalui penyebaran nilai-nilai luhur.

1. Bangsa atau Manusia Harus Punya Minimal Satu Sisi Kebaikan

Pernyataan "Angluhuraken bongso kito, tegesipun; anjebar wineh budi jawi, gampilaken margining bongso ngupoyo papan panggesangan," menggambarkan bahwa untuk meluhurkan bangsa Indonesia, kita perlu menyebarkan benih-benih kebaikan dan kebajikan. Kebaikan ini bukan hanya sekadar norma, tetapi merupakan fondasi yang mendorong setiap individu untuk mencari tempat yang layak dan memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang bermartabat.

Meluhurkan bangsa adalah usaha kolektif yang memerlukan kontribusi dari setiap individu. Ini berarti bahwa setiap orang harus aktif berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan moral dan sosial. Dalam konteks pendidikan, ini bisa diterapkan dengan cara:

a. Membudayakan Kebaikan di Lingkungan Pendidikan

Sekolah, kampus, dsb,  sebagai tempat pembelajaran seharusnya menjadi ruang yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan akademis, tetapi juga nilai-nilai kebaikan. Mengadakan program-program yang mempromosikan etika, integritas, dan tanggung jawab sosial dapat membantu siswa memahami pentingnya kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Mengintegrasikan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dari kurikulum. Dengan menanamkan nilai-nilai kebajikan seperti kejujuran, kepedulian, dan rasa hormat, siswa diajarkan untuk menjadi individu yang berkontribusi positif bagi masyarakat. Ini akan membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi.

c. Mendorong Aktivisme Sosial

Mahasiswa dapat didorong untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Ini tidak hanya memberi mereka pengalaman berharga, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab terhadap orang lain. Keterlibatan dalam kegiatan sosial dapat memudahkan individu menemukan tempat hidup yang baik dan memenuhi pencarian nafkah.

2. Penyebaran Benih Budi Luhur

Penyebaran benih budi luhur menjadi kunci dalam membangun karakter bangsa. Setiap individu diharapkan dapat menyebarkan sikap positif, yang pada gilirannya akan menular kepada orang lain. Ini menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan memperkuat nilai-nilai kebaikan. Tindakan sederhana, seperti saling menghormati, berkolaborasi, dan berbagi pengetahuan, dapat membawa dampak yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh praktis untuk menyebarkan budi luhur:

a. Program Mentoring

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun